Tangerang (ANTARA) - Pemerintah Kota Tangerang, Provinsi Banten menggalakkan gerakan menanam pohon pada awal Desember sebagai waktu ideal karena awal musim hujan di Indonesia sehingga ketersediaan air yang cukup.
Wali Kota Tangerang Sachrudin di Tangerang, Sabtu mengatakan gerakan ini sejalan dengan Keppres No. 24 Tahun 2008 terkait bulan Desember sebagai bulan menanam pohon nasional (BMPN).
Selain itu, manusia dan pohon saling keterkaitan dan tak bisa dipisahkan. Pohon butuh dirawat oleh manusia dan manusia membutuhkan oksigen dan keteduhan yang diberikan oleh pohon.
"Menanam pohon bukan hanya karena sesuatu tetapi budaya bangsa sekaligus meningkatkan ekosistem," kata Wali Kota Sachrudin.
Baca juga: Kota Tangerang dinobatkan jadi daerah terbaik capaian indikator TBC
Anggota DPRD Kota Tangerang Turidi Susanto mengapresiasi langkah tersebut dan menyatakan dukungan penuh terhadap gerakan penghijauan yang dilakukan bersama masyarakat. "Satu pohon yang kita tanam hari ini adalah napas dan harapan untuk masa depan,” ujarnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Wawan Fauzi mengatakan seluruh masyarakat bisa mengajukan permohonan bibit tanaman melalui fitur Bank Pohon pada aplikasi Tangerang LIVE secara gratis.
”Fitur Bank Pohon merupakan program kolaborasi bersama masyarakat untuk mengampanyekan perlindungan dan pelestarian lingkungan dengan cara menanam pohon gratis. Di sini, masyarakat dengan mudah mengajukan permintaan bibit pohon secara langsung lewat gawai tanpa perlu datang ke kantor,” kata Wawan.
Baca juga: Siaga banjir pemukiman dekat kali, Pemkot Tangerang siapkan alat berat
Sementara itu Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang menggulirkan program pembagian bibit pohon gratis sebagai langkah nyata mendorong gerakan menanam di pekarangan rumah.
Kepala DKP Kota Tangerang Muhdorun mengatakan inisiatif tersebut merupakan upaya untuk memberdayakan masyarakat agar mandiri dalam pemenuhan kebutuhan pangan.
"Ini sebagai upaya berkelanjutan mendukung program ketahanan pangan keluarga dan meningkatkan semangat urban farming (pertanian perkotaan) di kalangan masyarakat," katanya.
Baca juga: Kota Tangerang luncurkan "whistleblowing system" upaya cegah korupsi
