Lebak (ANTARA) - Nelayan pesisir selatan Kabupaten Lebak berharap harga benih bening lobster (BBL) kembali stabil dengan kisaran Rp8.500 per ekor sesuai dengan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 24 Tahun 2024.
"Harga BBL saat ini antara Rp1.500 hingga Rp3.000 per ekor," kata Ketua Paguyuban Nelayan Kabupaten Lebak Wading dalam keterangan di Lebak, Rabu.
Para nelayan selatan Lebak sejak tiga bulan terakhir ini mengeluhkan sehubungan harga BBL di tingkat koperasi dan Badan Layanan Umum (BLU) turun drastis.
Oleh karena itu, sekitar 3.600 nelayan selatan Lebak yang tersebar di 11 Tempat Pelelangan Ikan (TPI) pendapatannya menurun.
"Nelayan tradisional sangat mendambakan harga BBL Rp 8.500 per ekor," kata Wading menambahkan.
Baca juga: 12 kelompok usaha di Lebak kantongi izin penangkapan benih lobster
Lebih lanjut dia menjelaskan, nelayan di selatan Lebak sudah mengadukan hal tersebut ke Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), namun belum ada tindak lanjut.
Penyebab turunnya harga BBL itu, lanjut dia, karena sistem sortir dari BLU dan pesanan pembelian (Purchase Order).
Karena itu, pihaknya berharap pemerintah bisa mengatasi persoalan tersebut, sehingga harga BBL kembali di pasaran relatif normal dan stabil.
"Kami minta harga BBL itu, seperti biasa dengan harga Rp8.500 per ekor dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir," katanya.
Baca juga: Polisi Bandara Soetta selamatkan Rp9,2 miliar dari kasus penyelundupan BBL
Sementara itu, Kepala Bidang Pengelolaan Perikanan Tangkap Dinas Perikanan Kabupaten Lebak Rizal Ardiansyah mengatakan pihaknya hingga kini masih membahas turunnya harga BBL bersama legislatif setempat.
Bahkan, perwakilan nelayan juga sudah menyampaikan aspirasi langsung ke legislatif.
"Kami berharap harga BBL bisa kembali normal, sehingga pendapatan nelayan semakin baik," katanya.
Baca juga: Polisi bandara gagalkan penyeludupan 46 ribu BBL ke Singapura