Lebak (ANTARA) - Kabupaten Lebak Provinsi Banten membutuhkan hewan kurban mencapai 6.560 ekor terdiri atas kambing/domba, sapi dan kerbau untuk perayaan Idul Adha 1446 H.
"Kami memperkirakan kebutuhan hewan kurban itu tidak jauh dengan tahun sebelumnya," kata Kepala Bidang Produksi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Lebak Irvan Pramerta di Lebak, Selasa.
Hewan kurban sebanyak 6.560 ekor terdiri atas domba 5.000 ekor, sapi 1.200 ekor, kambing 100 ekor dan kerbau 260 ekor.
Untuk hewan kurban jenis ternak kerbau dan kambing dipasok dari peternak lokal, karena populasinya masih tersedia.
Baca juga: Pemkab Lebak menjamin kesehatan hewan ternak untuk kurban
Harga kerbau lokal berkisar antara Rp20 juta sampai Rp35 juta per ekor dan kambing Rp2,5 juta per ekor.
Sedangkan, hewan kurban jenis ternak sapi dan domba dipasok dari luar daerah, seperti domba dari Garut dan Cianjur.
Sapi dari sejumlah daerah di Provinsi Lampung dan Jawa Tengah.
Saat ini, kata dia, hewan kurban dari luar daerah yang masuk ke Lebak harus disertai Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari daerah bersangkutan.
Bila hewan kurban itu tidak dilengkapi dokumen kesehatan maka akan dilakukan penyitaan.
Baca juga: Kebutuhan hewan kurban di Kota Tangerang capai 17 ribu ekor
Di samping itu juga dioptimalkan pemeriksaan kesehatan terhadap sejumlah hewan kurban dengan dua tahap pemeriksaan yaitu sebelum disembelih (antemortem) dan setelah disembelih (postmortem).
"Pemeriksaan dua tahap itu guna memberikan jaminan agar ternak bebas dari infeksi antraks maupun penyakit menular lainnya yang membahayakan kesehatan bagi manusia," katanya.
Menurut dia, pihaknya melakukan pemeriksaan kesehatan hewan ternak milik masyarakat dan lapak-lapak penjualan hewan untuk kurban Idul Adha.
Berdasarkan hasil pemeriksaan hewan ternak tersebut tidak ditemukan penyakit mulut dan kuku (PMK).
Hewan kurban yang diperiksa itu diperkirakan mencapai di atas 3.500 ekor terdiri atas kerbau, sapi, kambing dan domba.
Baca juga: 100 petugas dikerahkan awasi 655 lapak hewan kurban di Tangerang
Petugas setiap hari mendatangi lokasi penjualan hewan kurban agar tidak beredar ternak yang terkena antraks karena bisa membahayakan kesehatan manusia.
Masyarakat harus mengetahui hewan kurban yang kondisinya layak dikonsumsi dengan ciri-ciri sehat bulu dan matanya cerah, lincah, juga nafsu makannya cukup tinggi dan tidak memiliki luka-luka atau cacat pada tubuhnya.
Sedangkan ciri-ciri hewan terkena antraks adalah akan mengeluarkan darah dari semua lubang limpa.
"Kami tetap mewaspadai hewan kurban dari Jawa Barat karena merupakan daerah endemik antraks," katanya.
Sementara itu, sejumlah penjual hewan kurban di Jalan Siliwangi Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengaku bahwa ternak mereka sudah dilakukan pemeriksaan kesehatan oleh petugas Disnakeswan setempat dan kondisinya sehat serta layak konsumsi.
"Semua hewan kurban di sini dalam kondisi sehat dan layak dikonsumsi serta tidak membahayakan bagi manusia," kata Arman, seorang pedagang ternak domba di Jalan Siliwangi Rangkasbitung, Kabupaten Lebak.
Baca juga: DPKP Tangerang temukan hewan kurban bergejala PMK