Tangerang (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Tangerang, Banten, mencatat kebutuhan hewan kurban mencapai sekitar 17.000 ekor atau meningkat 10 persen dibanding penjualan tahun lalu.
Kepala DKP Kota Tangerang Muhdorun di Tangerang, Selasa, mengatakan jumlah kebutuhan itu didasarkan pada data permintaan tahun-tahun sebelumnya serta hasil pemantauan distribusi hewan kurban oleh para peternak dan pedagang lokal.
"Tahun ini kami memperkirakan kebutuhan hewan kurban mencapai sekitar 17.000 ekor, dengan dominasi kambing dan sapi. Sementara kebutuhan sapi diprediksi berada pada kisaran 6.000 hingga 7.000 ekor," kata Muhdorun dalam keterangannya.
Baca juga: BAZNAS buka layanan program kurban berkah, termasuk untuk Palestina
Ia menjelaskan pada tahun 2024 tercatat ada 229 lapak penjual yang menjual 6.482 sapi, 10 kerbau, 6.503 kambing, dan 3.062 domba.
"Atas kebutuhan yang meningkat, Pemkot Tangerang akan terus memperketat pengawasan lalu lintas hewan kurban untuk memastikan hewan yang masuk ke wilayah Kota Tangerang dalam kondisi sehat dan bebas dari penyakit, terutama Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) serta Lumpy Skin Disease (LSD)," kata dia.
Lanjutnya, tim medis hewan sudah dan terus diterjunkan ke lokasi penjualan dan titik-titik pemotongan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan. Hal ini dilakukan setiap hari, dari satu lapak ke lapak lainnya di 13 kecamatan.
"Diimbau masyarakat untuk membeli hewan kurban dari tempat penjualan resmi yang telah mengantongi izin dan memenuhi standar kesehatan hewan," katanya.
Baca juga: 100 petugas dikerahkan awasi 655 lapak hewan kurban di Tangerang