Lebak (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak, Banten menjamin LPG tiga kilogram terpenuhi di pangkalan dan agen resmi sehingga tidak terjadi kelangkaan.
"Pendistribusian gas melon sekarang kembali normal," kata Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Kabupaten Lebak Yani di Lebak, Rabu.
Disperindag Lebak memastikan ketersediaan bahan bakar bersubsidi itu sudah terpenuhi di pangkalan dan agen resmi.
Sebelumnya pendistribusian terjadi kelangkaan akibat kebijakan pemerintah pusat melarang pengecer menjual elpiji tiga kilogram itu.
Namun demikian, pihaknya berkoordinasi dengan PT Pertamina dan Hiswana agar pendistribusian LPG tiga kilogram kembali normal dan terpenuhi di pangkalan dan agen resmi.
"Kami merasa lega hari ini semua pangkalan dan agen resmi menerima pasokan gas melon itu," katanya.
Baca juga: Distribusi LPG 3 kg kembali ke warung pengecer, warga Lebak senang
Menurut dia, jumlah lokasi penjualan gas elpiji tiga kilogram di Kabupaten Lebak tercatat sebanyak 614 pangkalan dan delapan agen resmi.
Kuota gas bersubsidi di daerah itu di atas delapan juta tabung, sehingga dapat memenuhi ketersediaan bahan bakar tersebut.
Karena itu, masyarakat untuk membeli LPG tiga kilogram bisa mendatangi pangkalan dan agen resmi yang dipatok harga Rp19.000 untuk zona 1 dan Rp19.500 zona 2.
"Kami meyakini sekarang ketersediaan gas elpiji tiga kilogram di pangkalan dan agen terpenuhi," katanya.
Sementara itu, sejumlah warga Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengaku bahwa mereka merasa lega setelah mendapatkan LPG tiga kilogram tersebut karena sudah dua pekan terakhir kesulitan untuk mendapatkan gas melon tersebut di warung -warung pengecer.
"Kami berharap kedepannya tidak terulang kembali kesulitan untuk mendapatkan pasokan bahan bakar LPG tiga kilogram itu," katanya.
Baca juga: Warga protes pada Menteri Bahlil atas penarikan LPG dari pengecer