Tangerang (ANTARA) - Pemerintah Kota (pemkot) Tangerang, Provinsi Banten menyalurkan bantuan sosial berupa sembako kepada keluarga balita yang berisiko mengalami stunting.
“Ini salah satu realisasi bantuan untuk penanganan stunting, karena ada 624 keluarga balita resiko stunting yang masuk dalam kategori penerima bantuan ini,” kata Penjabat (Pj) Wali Kota Tangerang Nurdin saat menyerahkan secara langsung bantuan sosial sembako kepada 33 warga yang hadir di Kantor Kecamatan Batuceper, Kamis.
Keluarga penerima bantuan tersebut, lanjut Nurdin, merupakan masyarakat yang termasuk ke dalam data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) serta memiliki balita yang terindikasi punya risiko stunting.
Selain bantuan sembako, ada pula bantuan modal usaha sebesar Rp20 juta bagi keluarga yang memenuhi kriteria.
“Tentunya pemkot melalui Dinas Sosial sudah mendata dan memetakan wilayah serta keluarga yang besar risiko stunting untuk menjadi prioritas penerima bantuan, dimana bantuan tersebut akan diberikan berkelanjutan sebanyak tiga tahap,” katanya.
Baca juga: Remaja dan calon pengantin jadi sasaran intervensi kasus stunting
Kemudian bantuan modal usaha satu kelurahan satu keluarga juga didata dan disurvei langsung oleh Dinsos dibantu masyarakat.
"Sehingga bisa tepat guna dan akan ada pendampingan hingga nanti usahanya bisa berkembang dan berdampak bagi perbaikan ekonominya,” pungkas Nurdin.
Adapun bantuan sosial paket sembako kepada keluarga balita risiko stunting ini disalurkan kepada 624 keluarga yang tersebar di 13 kecamatan se-Kota Tangerang yang terbagi dalam tiga tahap hingga bulan Desember mendatang.
Baca juga: Pemkot Tangerang kembangkan kolaborasi penanganan kasus stunting