Tangerang (ANTARA) - Pemerintah Kota Tangerang Banten melakukan pengembangan berupa kolaborasi dengan berbagai pihak sebagai langkah konkret penanganan kasus stunting.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang dr. Dini Anggraeni di Tangerang, Jumat mengatakan, kolaborasi adalah kunci dalam menekan adanya kasus stunting, termasuk menangani yang sudah ada.
Maka dari itu peran tim di lapangan untuk bersama-sama dalam menangani stunting diharapkan tetap terjaga. Sebab tim tersebut merupakan kolaborasi antar perangkat daerah di antaranya Dinkes, Dinsos, aparat kelurahan dan kecamatan.
Baca juga: Moeldoko apresiasi Pemprov Banten atasi stanting
"Ketika ada kasus stunting di wilayah maka seluruh perangkat daerah terkait langsung melakukan upaya penanganan sesuai dengan aturan yang ada seperti pendataan, memberikan makanan tambahan dan sebagainya," ujarnya.
Sementara itu per Oktober 2024 berdasarkan data elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasi Masyarakat (e-PPGBM) prevalensi stunting di Kota Tangerang di angka 5,6 persen.
Angka ini turun jauh dari data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) pada 2023 lalu yang menyebutkan stunting Kota Tangerang di angka 17,6 persen. Data tersebut masih paling rendah dibanding data Provinsi Banten di 24 persen dan nasional di angka 21,5 persen.
Baca juga: Dinkes gelar imunisasi tetanus, sasar 421 SD hingga sekolah khusus
“Update data e-PPGBM dilakukan rutin setiap bulannya dan hasilnya dipastikan fluktuatif. Sedangkan Survei Kesehatan Indonesia dilakukan per lima tahun sekali. SKI merupakan survei sedangkan e-PPGBM input by name by addres berdasarkan petugas posyandu di Kota Tangerang,” katanya.
Pemkot Tangerang sebelumnya telah melakukan intervensi melalui beberapa program unggulan yang selama ini telah diterapkan, Gerakan Serentak untuk Anak Tangerang Sehat dan Cerdas (Gertak Tangkas) yaitu intervensi serentak pencegahan stunting melalui 1.097 posyandu di 104 kelurahan telah mencapai 100 persen dari target 77.020 balita di Kota Tangerang.
Selain itu pemberian Makanan Tambahan (PMT), Dapur Dashat, sampai menjalin kolaborasi dengan rumah sakit rujukan untuk penanganan kasus stunting di berbagai wilayah di Kota Tangerang.
Sementara Pemkot Tangerang baru saja mendapat penghargaan di tahun 2024. Kali ini, penghargaan diraih yaitu Peringkat I Kategori Kota Inspiratif dan kategori Dukungan Pimpinan Daerah Terbaik Hasil Penilaian Kinerja Delapan Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Banten tahun 2024.
Baca juga: Dinkes sebut bank sampel makanan cegah keracunan massal saat MBG