Serang (Antaranews Banten) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinisi Banten membutuhkan banyak siriine peringatan dini tsunami, mengingat panjai pantai di Provinsi Banten mencapai lebih dari 500 kilometer.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Banten M Juhriyadi di Serang, Kamis mengatakan, tiga unit sirine peringatan dini tsunami yang ada di wilayah pesisir Banten saat ini masih kurang atau belum ideal. Apalagi, panjang pantai seluruh Banten ada mencapai sekitar 500 kilometer.
"Masih dibutuhkan banyak sekali alat ini. Khususnya di pesisir yang padat penduduk, pesisir wisata dan pesisir industri," kata Juhriyadi dalam jumpa pers terkait antisipasi bencana bersama BMKG di Aula BPBD Banten.
Ia mengatakan, pihak BPBD Banten sudah meminta kepada pemerintah pusat untuk menambah sirine peringatan dini tsunami yang sudah ada. Ada enam titik yang diusulkan untuk penambahan alat khususnya di wilayah Anyer Kabupaten Serang, Cilegon hingga Wanasalam, Panggarangan dan Bayah di Kabupaten Lebak.
Selain itu, kata dia, jalur evakuasi juga sudah dibuat di sepanjang jalur tersebut. Termasuk ada dua shelter tsunami yaitu di Labuan dan Wanasalam, namun kedua shelter tersebut belum bisa digunakan karena belum ada serah terima dari pemerintah kabupaten setempat setempat. Di samping itu, satu shelter di Labuan juga terkendala karena masalah hukum.
Dalam kesempatan tersebut, Stasiun Geofisika Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Klas I Tangerang merilis Banten hanya memiliki tiga unit sirine peringatan dini tsunami dan dinilai masih belum ideal. Bahkan, hingga saat ini wilayah pesisir Banten Selatan belum memiliknya.
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Klas 1 Tangerang Teguh Rahayu mengatakan, ''early warning system'' atau sistem peringatan dini tsunami menjadi salah satu aspek penting dalam antisipasi timbulkan korban. Meski demikian, diakuinya keberadaan fasilitas tersebut di Banten belum ideal dari segi jumlahnya.
“Belum ideal. Semakin banyak, semakin rapat akan semakin bagus karena jangkauan agar diketahui masyarakat lebih rapat. Jangkauan sirine 15 kilometer," katanya.
Ia mengatakan, hingga saat ini sirine peringatan dini tsunami yang ada di Banten hanya berjumlah tiga. Adapun sebarannya meliputi di Kecamatan Panimbang dan Labuan, Kabupaten Pandeglang serta Pasauran, Kabupaten Serang.
“Di Selatan belum ada sirine, harusnya perlu dan masih kami bicarakan dengan pihak BPBD juga dan pemprov," katanya.
Soal kelayakan tiga unit sirine peringatan dini tsunami yang saat ini, ia memastikan dalam kondisi baik. Sebab setiap uji coba, sirine selalu bekerja dengan baik. Pihaknya mengimbau agar masyarakat senantiasa ikut merawatnya.
''Kami melakukan aktivasi sirine secara rutin setiap tanggal 26 pukul 10.00 WIB. Itu serentak se-Indonesia. Kebetulan kondisi sirine kami di wilayah Banten dalam kondisi semua hidup dan aktif," katanya.
Banten Butuhkan Banyak Sirine Peringatan Dini Tsunami
Kamis, 26 Juli 2018 17:59 WIB
Paling penting untuk ditempatkan di pesisir Selatan