Kabupaten Tangerang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten mengajak warga untuk ikut berpartisipasi aktif mengendalikan kasus tuberkulosis (TBC) untuk mewujudkan daerah yang bebas dari penyakit tersebut pada 2030.
Ajakan itu digalangkan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Banten melalui rangkaian Walk the Talk to End TB atau kampanye tuberkolosis (TBC) dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional di Scientia Square Park, Gading Serpong, Kabupaten Tangerang, Minggu.
"Kami melaksanakan agenda tersebut bekerja sama dengan Kemenkes RI dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional. Kami mengambil tema Walk the Talk to End TB sebagai mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif mengendalikan kasus tuberkulosis," kata Kepala Dinas Kesehatan Banten Ati Pramudji Hastuti di Tangerang, Minggu.
Ia mengatakan, salah satu upaya pemerintah yang terus dilakukan, yakni dengan memotivasi masyarakat menjalankan program pengendalian melalui kampanye tuberkulosis sejak awal 2024.
Baca juga: Tiga warga Badui Dalam meninggal akibat tuberkulosis
Selain itu, pihaknya juga terus terlibat untuk meningkatkan pemahaman, kesadaran, dan peran masyarakat dalam upaya penanggulangan TBC tersebut.
"Melalui rangkaian kegiatan ini diharapkan bisa memotivasi dan mengedukasi kepada masyarakat Banten dan bisa melakukan pencegahan dini terhadap TBC," katanya.
Menurut dia, kolaborasi lintas sektor dan lintas program yang melibatkan organisasi profesi, lembaga swadaya masyarakat, keluarga, dan individu sangat dibutuhkan untuk meningkatkan penemuan dan penanganan kasus TBC.
Ia mengatakan langkah promotif dan rehabilitasi mengenai penanganan kasus ini akan terus dilakukan hingga terciptanya kehidupan masyarakat yang lebih sehat dan terhindar dari penyakit menular seperti TBC.
"Peran Dinkes dalam hal ini tentunya melakukan upaya promotif dan rehabilitasi. Untuk peran promotif kami mengajak seluruh tim percepatan penanggulangan TBC dari tingkat provinsi sampai tingkat desa ikut mengedukasi melalui beberapa media, yang harapannya ketika kita bergerak bersama-sama secara berkelanjutan bisa meningkatkan kesadaran masyarakat," ujarnya.
Baca juga: Dinkes Lebak lakukan tes cepat molekuler bagi penderita tuberkulosis
Ati menyebutkan hingga saat ini di Provinsi Banten tercatat sekitar 40.800 kasus tuberkulosis. Angka tersebut tersebar di empat daerah kabupaten/kota yang ada di wilayahnya tersebut.
Namun, lanjut dia, dari jumlah kasus yang ada tersebut sekitar 95 persennya sudah dapat teridentifikasi dan tertangani dengan baik sesuai apa yang telah ditargetkan secara nasional.
"Alhamdulillah, kita sudah menemukan sekitar 95 persen kasus yang ada, dan ini sudah melebihi target nasional. Dan seperti yang disampaikan Dirjen Kemenkes bahwa Banten juga sebagai daerah terbaik di dalam penanggulangan TBC se-Indonesia," ujarnya.
Ia menambahkan, atas keberhasilan penanganan terhadap kasus TBC ini merupakan buah dari hasil pemberian pelayanan serta perawatan kepada penderitanya hingga mencapai kesembuhan.
"Mereka yang sudah ditemukan harus segera mendapat pengobatan dan mereka yang diobati terus mengakses layanan sampai enam bulan hingga dinyatakan sembuh," kata dia.