Jakarta (ANTARA) - Novak Djokovic gagal meraih gelar Miami Open setelah kalah dari petenis muda berusia 19 tahun Jakub Mensik pada babak final sempat yang ditunda karena hujan Minggu (30/3) waktu setempat atau Senin WIB.
Petenis Ceko itu mengatasi hujan dan lawan yang mengejar sejarah dengan mengejutkan juara Miami Open enam kali Djokovic 7-6(4), 7-6(4) untuk meraih trofi ATP Tour pertamanya.
Mensik menjadi peraih gelar termuda kedua dalam sejarah turnamen setelah Carlos Alcaraz, yang mengangkat trofi pada 2022 saat berusia 18 tahun.
"Sejujurnya saya tidak tahu harus berkata apa. Rasanya luar biasa, tentu saja," kata Mensik usai laga, seperti disiarkan ATP, Senin.
"Ini mungkin hari terbesar dalam hidup saya dan saya melakukannya dengan sangat baik.. untuk menunjukkan performa dan menjaga ketegangan di luar lapangan sebelum pertandingan. Saya merasa sangat bahagia."
Baca juga: Novak Djokovic pecahkan rekor kemenangan terbanyak di ATP Masters 1000
Pertandingan itu tertunda hampir enam jam karena hujan di Florida, sehingga Mensik punya banyak waktu untuk memikirkan tugas yang harus diselesaikannya, yaitu mencoba menghentikan Djokovic mengklaim gelar ke-100 dalam kariernya.
Mensik, yang lahir pada September 2005, saat Djokovic sudah berada di Top 100 Peringkat ATP, tidak menyerah begitu saja. Ia bangkit untuk memainkan pertandingan terbaiknya, menghasilkan servis yang memukau untuk menjadi petenis pertama dari negaranya yang memenangi ajang ATP Masters 1000 sejak Tomas Berdych menang di Paris pada 2005.
"Ini bukan pertama kalinya saya bermain melawan Novak," kata Mensik, yang kalah dalam pertemuan head to head pertamanya melawan idolanya Djokovic tahun lalu di perempat final Shanghai.
"Tidak ada tugas yang lebih sulit dalam tenis daripada mengalahkannya di final. Namun, tentu saja saya merasa sangat hebat dan ini adalah momen saya, jadi saya hanya mencoba untuk fokus pada pertandingan seperti yang saya lakukan di babak-babak sebelumnya."
Baca juga: Alexander Zverev ukir sejarah petenis Jerman di Miami Open
Pertandingan tersebut adalah final ATP Tour kedua bagi Mensik, tetapi ia tidak menunjukkan banyak rasa gugup. Menurut statistik ATP, Djokovic memiliki persentase kemenangan tie-break terbaik yang pernah tercatat (hampir 66 persen).
Namun, Djokovic berjuang dengan masalah di mata kanannya. Petenis berusia 37 tahun itu beberapa kali menggunakan obat tetes mata.
Di sisi lain lapangan, Mensik lebih tenang di bawah tekanan, memenangi kedua tie-break untuk meraih gelar juara.
Dengan kemenangan tersebut, Mensik akan naik ke peringkat tertinggi dalam kariernya, No. 24, melewati Jiri Lehecka untuk menjadi petenis Ceko peringkat kedua di belakang No. 21 Tomas Machac. Dua tahun lalu, Mensik adalah petenis peringkat 390 dunia.
Sementara itu, pekan ini adalah kebangkitan bagi Djokovic, yang mengawali turnamen dengan rekor 7-4 musim ini. Meskipun kecewa karena tidak mengangkat trofi ke-100 di level tur, petenis Serbia itu menghabiskan pidatonya selama upacara penyerahan trofi dengan memuji lawannya.
"Ini adalah momen Jakub -- momen timnya, momen keluarganya. Selamat, turnamen yang luar biasa," ujar Djokovic.
"Menyakitkan untuk mengakuinya, tetapi Anda lebih baik! Di saat-saat genting, Anda memberikan hasil dengan servis yang luar biasa dan upaya fenomenal secara mental untuk tetap tangguh di saat-saat sulit."
Baca juga: Carlos Alcaraz raih gelar perdana 2025 di Rotterdam
Petenis muda kalahkan Novak Djokovic untuk juarai Miami Open
Senin, 31 Maret 2025 12:45 WIB

Petenis Serbia Novak Djokovic bereaksi saat melawan petenis Belanda Botic van de Zandschulp pada babak kedua BNP Paribas Open di Indian Wells, California, AS, Sabtu (8/3/2025). (ATP Tour/Peter Staples) (ATP Tour/Peter Staples/Peter Staples)