Dinas Pertanian (Distan) Provinsi Banten meminta tenaga penyuluh pertanian bekerja secara profesional untuk meningkatkan produksi pangan menuju swasembada pangan.
"Bila tenaga penyuluh pertanian itu bekerja profesional dipastikan bisa terwujud swasembada pangan," kata Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Pertanian Provinsi Banten saat Kegiatan Sosialisasi Proyek Perubahan Sistem Penyuluhan Pertanian Tepat Sasaran bertempat, di Gabungan Kelompok Tani Sukabungah, Kabupaten Lebak, Minggu.
Menurut dia, tenaga penyuluh pertanian merupakan garda terdepan untuk mencapai keberhasilan terwujudnya swasembada pangan.
Tenaga penyuluh pertanian harus bersikap profesional dengan memiliki ilmu teknis dan menguasai minimal 20 materi penyuluhan yang wajib dikuasainya. Di antaranya mulai dari budi daya dan pengolahan hasil komoditas pertanian, serta pemasaran, dan sebagainya.
Berikutnya, ilmu metodologi juga harus dikuasai yang mempengaruhi orang lain yang awalnya tidak tahu jadi tahu, orang yang tidak mau menjadi mau.
Baca juga: Pemprov Banten kekurangan penyuluh pertanian berstatus ASN
Baca juga: Pemprov Banten kekurangan penyuluh pertanian berstatus ASN
Karena itu, kata dia pula, petugas penyuluh pertanian memiliki sikap profesional, sehingga dapat menyampaikan ilmunya kepada petani agar ada perubahan sikap dan keterampilan petani.
"Kami optimistis jika petani memiliki perubahan sikap dan keterampilan dapat meningkatkan produksi pangan dan ekonomi keluarga," katanya menjelaskan.
Ia mengatakan, kegiatan sosialisasi proyek perubahan tersebut bertujuan untuk menyampaikan beberapa tahapan pelaksanaan.
Sebab, tujuan dari proyek perubahan itu diharapkan semua penyuluh pertanian melaksanakan penyuluhan pertanian dengan tepat sesuai tahapannya, seperti persiapan , perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi setiap pelaksanaan penyuluhan.
Baca juga: Wujudkan swasembada pangan, Pemkab Lebak siapkan benih unggul
Baca juga: Wujudkan swasembada pangan, Pemkab Lebak siapkan benih unggul
Begitu pula penyuluhan yang dilakukan, apa sudah sesuai dengan kebutuhan para petani dan metode yang digunakan tepat sasaran sesuai pengetahuan sikap dan keterampilan petani.
"Kita berharap tenaga penyuluhan pertanian itu dapat meningkatkan kapasitas petani, sehingga usaha tani menjadi lebih baik," katanya menjelaskan.
Ia menyebutkan, beberapa tahapan dalam proyek perubahan sistem penyuluhan pertanian dengan tepat sasaran itu, di antaranya pertama pembuatan profil kelompok tani sebagai bentuk identifikasi data dan potensi wilayah.
Kedua, penambahan jumlah penyuluh pertanian dan ditambah penyuluh pertanian swadaya, serta mengembangkan demplot percontohan bagi penyuluh pertanian swadaya.
Baca juga: Masyarakat Kasepuhan Lebak realisasikan swasembada pangan
Baca juga: Masyarakat Kasepuhan Lebak realisasikan swasembada pangan
Selanjutnya, pelaksanaan bimbingan teknis (bimtek) bagi penyuluh pertanian untuk meningkatkan kapasitas penyuluhan pertanian.
Bimtek akan dilaksanakan sebanyak 3 kali, yaitu sosialisasi, pembelajaran, dan evaluasi.
"Kami melakukan kegiatan sosialisasi perubahan proyek sistem tenaga penyuluhan pertanian itu kali pertama dilakukan di Lebak dan nantinya di semua daerah di Banten guna mendukung program swasembada pangan yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto," kata Erry pula.
Baca juga: Wujudkan swasembada pangan, Pemkab Lebak gencar perbaikan irigasi
Baca juga: Wujudkan swasembada pangan, Pemkab Lebak gencar perbaikan irigasi