"Tema pembahasan debat seharusnya mengerucut pada isu-isu permasalahan strategis di Banten, bukan show off pasangan calon (paslon) saja," katanya di Serang, Kamis.
Menurut dia, secara konseptual, gagasan, maupun program kedua paslon dalam debat tersebut hampir sama, jika pun ada perbedaan lebih kepada pendekatan penanganan.
"Saya melihat secara positif debat tadi malam (16/10). di mana pertukaran gagasan program, pengalaman, narasi dan penguasaan materi dari masing-masing paslon cukup baik," katanya.
Baca juga: Ini program yang ditawarkan Airin-Ade untuk Pilkada Banten
Baca juga: Ini program yang ditawarkan Airin-Ade untuk Pilkada Banten
Hal ini karena kedua paslon sudah dapat mengidentifikasi permasalahan di Banten. Hanya saja ada beberapa pertanyaan dari panelis yang belum berbasis pada solusi atau strategi kebijakan konkret yang akan diterapkan oleh paslon.
"Secara kritis saya mencatat, ada beberapa pertanyaan dari panelis yang masih belum berbasis pada solusi atau strategi kebijakan konkret apa yang akan diterapkan oleh paslon," katanya.
Dialog seperti ini seharusnya muncul dalam debat melalui pertanyaan dan jawaban dari masing-masing panelis terhadap paslon sehingga jawaban masing-masing paslon cenderung belum membumi dan kurang solutif.
"Akan tetapi sekali lagi, untuk level debat Pilgub Banten, saya menilai ini sudah cukup baik," katanya.
Baca juga: Andra-Dimyati harap debat pertama dapat bercerita utuh soal Banten
Baca juga: Andra-Dimyati harap debat pertama dapat bercerita utuh soal Banten
Debat perdana Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Banten di Pilkada 2024 digelar pada Rabu (16/10) malam, diikuti dua pasangan, yakni paslon nomor urut 1 Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi dan paslon nomor urut 2 Andra Soni-Dimyati Natakusumah.
Ketetapan debat tersebut tertuang dalam keputusan KPU Provinsi Banten Nomor 142 Tahun 2024 tentang Pedoman Teknis Pelaksanaan Debat Gubernur-Wakil Gubernur Banten.
Debat perdana mengangkat tema "Peningkatan kesejahteraan masyarakat dan akselerasi pembangunan berkeadilan di Provinsi Banten".
Baca juga: Pengamat nilai kedua paslon belum maksimal bahas disparitas Banten
Baca juga: Pengamat nilai kedua paslon belum maksimal bahas disparitas Banten