Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD-PK) Kabupaten Pandeglang, Banten, meminta masyarakat pesisir pantai Selat Sunda bagian selatan tenang dan tetap beraktivitas seperti biasa.
"Kita minta masyarakat jangan keliru untuk memaknai gempa Megathrust yang memicu tsunami itu," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD-PK) Pandeglang Riza Ahmad Kurniawan saat dihubungi di Pandeglang, Sabtu.
Informasi potensi gempa Megathrust bukanlah prediksi atau peringatan dini sehingga jangan dimaknai secara keliru.
Baca juga: Pemkab Lebak minta warga gunakan jalur evakuasi hadapi Megathrust
Baca juga: Pemkab Lebak minta warga gunakan jalur evakuasi hadapi Megathrust
Saat ini, informasi gempa Megathrust yang memicu gelombang tsunami seolah-olah akan terjadi dalam waktu dekat.
Padahal tidak demikian, masyarakat diimbau tenang dan tetap beraktivitas seperti biasa.
Potensi gempa dan tsunami akan selalu ada, namun belum tahu kapan terjadinya.
"Kita tidak dapat memprediksi gempa Megathrust itu, sehingga upaya mitigasi tetap harus terus disiapkan," katanya menjelaskan.
Baca juga: Balawista Lebak siaga hadapi potensi gempa megathrust di pesisir selatan
Baca juga: Balawista Lebak siaga hadapi potensi gempa megathrust di pesisir selatan
Ia mengatakan untuk wilayah pesisir pantai Selat Sunda bagian selatan sudah dibentuk Desa Tangguh Bencana (Destana) sesuai program Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Pembentukan Destana di enam desa antara lain Desa Carita, Caringin, Cigondang, Panimbangjaya, Cikeruhwetan, dan Sumberjaya.
Sedangkan, untuk mitigasi dan kesiapsiagaan sudah dibentuk tim.
"Kita selalu untuk siapa dan berbuat apa, khususnya di wilayah pesisir dan berkoordinasi di masing desa- desa," katanya menjelaskan.
Baca juga: Pemprov Banten siapkan anggaran Rp50 miliar untuk antisipasi bencana
Baca juga: Pemprov Banten siapkan anggaran Rp50 miliar untuk antisipasi bencana