Pemerintah Kabupaten Lebak Banten mengajak petani bergotong-royong untuk memperbaiki saluran irigasi di tengah musim kemarau panjang atau El Nino 2024 yang mengakibatkan debit air permukaan sungai berkurang.
"Kami minta petani melakukan perbaikan irigasi secara gotong-royong sehingga dapat memenuhi ketersediaan pasokan air," kata Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) pada Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Kabupaten Lebak Dade Yan Apriandi di Rangkasbitung Lebak, Selasa.
Dia menjelaskan, musim kemarau panjang yang terjadi saat ini dipastikan mengancam kekeringan areal tanaman padi, dan petani harus melakukan gerakan gotong-royong untuk memperbaiki saluran irigasi. Di mana jaringan irigasi yang ada mengalami kerusakan dan perlu perbaikan agar jaringan irigasi berfungsi untuk mengaliri persawahan.
Kondisi debit air irigasi saat ini mulai berkurang, sehingga petani bisa melakukan dengan cara bergiliran agar tanaman padi mereka terpenuhi ketersediaan airnya.
Baca juga: Panen hasil pompanisasi, beras lokal di Lebak penuhi kios pedagang
Baca juga: Panen hasil pompanisasi, beras lokal di Lebak penuhi kios pedagang
Saat ini, katanya, tercatat sebanyak 463 unit Daerah Irigasi (DI) di Kabupaten Lebak dapat meningkatkan produksi pangan di daerah itu.
Dari 463 unit DI itu di antaranya sebanyak 259 unit DI yang baik, sedangkan sisanya dalam kondisi kurang dan jelek.
Sukri (60), seorang petani di Kecamatan Cipanas Kabupaten Lebak mengatakan, pihaknya bersama petani di sini melakukan gotong-royong perbaikan irigasi sepanjang dua kilometer meter agar kondisi air berjalan lancar.
"Kami setiap musim kemarau melakukan perbaikan irigasi dengan gotong-royong," katanya.
Baca juga: Siapkan generasi emas, Pemkab Lebak optimalkan pencegahan stunting
Baca juga: Siapkan generasi emas, Pemkab Lebak optimalkan pencegahan stunting
Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar mengatakan, pihaknya mengoptimalkan jaringan infrastruktur irigasi dan bantuan pompanisasi.
Selama ini, adanya pengoptimalisasian irigasi dan bantuan pompanisasi sehingga dapat meningkatkan indeks pertanaman (IP) hingga tiga kali tanam per tahun.
Jumlah areal persawahan di Kabupaten Lebak saat ini seluas 51.297 hektare, dan jika IP tiga kali tanam sehingga bisa mencapai 153.891 hektare per tahun.
"Dari angka tanam 153.891 hektare bisa menghasilkan produksi beras di atas 1000 ton dan bisa menyumbangkan ketersediaan pangan untuk daerah lain," katanya.
Baca juga: RSUD Adjidarmo Rangkasbitung kekurangan tiga dokter spesialis
Baca juga: RSUD Adjidarmo Rangkasbitung kekurangan tiga dokter spesialis