Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak, Banten, mengoptimalkan pencegahan stunting atau kekerdilan yang dialami anak bawah lima tahun untuk menyiapkan Generasi Emas 2045.
"Kita melibatkan semua pihak dengan kolaborasi pencegahan stunting," kata Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana pada Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Lebak Tuti Nurasiah di Rangkasbitung, Lebak, Senin.
Pemkab Lebak bertekad untuk tidak melahirkan kasus baru stunting atau zero new stunting untuk mempersiapkan Generasi Emas 2045.
Selama ini pihaknya berkolaborasi untuk pencegahan stunting agar berjalan baik dengan melibatkan OPD dan instansi lainnya, juga perusahaan swasta hingga BUMN. "Kami meyakini dengan kolaborasi dapat mencegah prevalensi stunting" katanya.
Baca juga: Bupati Lebak bertekad terus tekan angka kemiskinan ekstrem
Baca juga: Bupati Lebak bertekad terus tekan angka kemiskinan ekstrem
Menurut dia, saat ini kasus prevalensi stunting di Kabupaten Lebak mengalami penurunan sampai Juli 2024 mencapai 4.099 balita atau 3,74 persen dari sebelumnya 4,07 persen dari total 109.575 balita.
Ia mengatakan penurunan prevalensi stunting itu karena adanya intervensi penyaluran bantuan aneka makanan bergizi dan susu. Selain itu pemeriksaan kesehatan secara rutin dan pemberian vitamin dan obat-obatan terhadap balita yang positif teridentifikasi stunting.
Begitu juga para kalangan remaja putri diberikan Tablet Tambah Darah (TTD), termasuk kepada ibu hamil harus menjalani persalinan melalui tenaga medis yang ditangani dokter dan bidan.
Baca juga: Mahasiswa Untirta sosialisasi pencegahan stunting di Lebak
Baca juga: Mahasiswa Untirta sosialisasi pencegahan stunting di Lebak
Selanjutnya pasangan calon pengantin harus terdaftar pada aplikasi elsimil dari BKKBN dan mendapatkan penyuluhan serta pembinaan dari petugas KUA setempat.
"Semua calon pengantin itu mendapatkan pembinaan dan penyuluhan tentang pencegahan stunting," katanya.
Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat Pemkab Lebak Wahyu Hidayat mengatakan pemerintah daerah komitmen untuk penanganan stunting dengan menggelontorkan anggaran Rp148 miliar.
"Kita bersyukur angka prevalensi setiap bulan terjadi penurunan kasus karena adanya kolaborasi itu," katanya.