Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) produksi dompet kain sepon dan katun di Kabupaten Lebak, Banten membutuhkan "Bapak Angkat " guna mendukung pengembangan usaha.
"Kami berharap "Bapak Angkat" itu bisa perusahaan BUMN maupun pengusaha lainnya," kata Yahya (60) seorang pelaku UMKM produksi dompet warga Kabupaten Lebak, saat dihubungi di Rangkasbitung, Lebak, Kamis.
Selama ini, pelaku UMKM kerajinan dompet di wilayahnya Desa Giri Mukti, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak membutuhkan "Bapak Angkat" yang bisa mendukung berkembangnya usaha mulai dari pembinaan, permodalan hingga pemasaran.
Menurut dia, usaha dompet pasarnya terus berkembang dan hasil produksi kebanyakan ditampung pedagang grosir di Pasar Senin dan Mangga Dua Jakarta.
Dalam setiap bulan, lanjut dia, pihaknya bisa mengirim dompet ke Jakarta sekitar 60 kodi dengan harga Rp300 ribu/kodi dan jika diakumulasikan Rp18 juta.
Baca juga: Festival Cisadane jadi ajang pelaku usaha promosikan produk unggulan
Begitu juga dengan Rahmat (55). Pelaku UMKM dompet lainnya itu mengatakan dirinya sudah menggeluti usaha kerajinan ini sekitar 25 tahun, sehingga sudah memiliki pelanggan tetap yang kebanyakan pedagang grosir di Jakarta.
Menurut dia, usaha dompet pasarnya terus berkembang dan hasil produksi kebanyakan ditampung pedagang grosir di Pasar Senin dan Mangga Dua Jakarta.
Dalam setiap bulan, lanjut dia, pihaknya bisa mengirim dompet ke Jakarta sekitar 60 kodi dengan harga Rp300 ribu/kodi dan jika diakumulasikan Rp18 juta.
Baca juga: Festival Cisadane jadi ajang pelaku usaha promosikan produk unggulan
Begitu juga dengan Rahmat (55). Pelaku UMKM dompet lainnya itu mengatakan dirinya sudah menggeluti usaha kerajinan ini sekitar 25 tahun, sehingga sudah memiliki pelanggan tetap yang kebanyakan pedagang grosir di Jakarta.
"Semua produksi dompet di sini ditampung oleh pedagang grosir juga terkadang terlebih dahulu diberikan modal," katanya menjelaskan.
Menurut dia, pihaknya sangat setuju pelaku UMKM dompet dilirik "Bapak Angkat" sehingga dipastikan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat pedesaan, juga penyerapan tenaga kerja.
"Kami yakin pelaku UMKM dompet akan mengalami kemajuan jika dibantu "Bapak Angkat," kata Rahmat.
Baca juga: BPOM Serang imbau pelaku usaha miliki izin edar produk makanan
Baca juga: BPOM Serang imbau pelaku usaha miliki izin edar produk makanan
Sementara itu, Kepala Bidang UMKM Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak Juli Zakiah mengatakan pihaknya kini belum bisa membantu permodalan maupun pemasaran bagi pelaku usaha kerajinan dompet akibat adanya refocusing anggaran.
Menurut dia, pelaku UMKM di Lebak yang memproduksi dompet, tas, suvenir, dan konveksi tumbuh sekitar 2.000 unit usaha dan menyerap ribuan tenaga kerja.
"Kami meyakini kehadiran UMKM itu mampu menggulirkan ekonomi masyarakat pedesaan," katanya.
Baca juga: Ini enam produk UMKM yang jadi andalan di Lebak
Baca juga: Ini enam produk UMKM yang jadi andalan di Lebak