Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten mendistribusikan telur untuk mengatasi anak bawah lima tahun (balita) yang mengalami stunting atau kekerdilan akibat gagal tumbuh.
"Pendistribusian telur itu agar anak balita yang teridentifikasi positif stunting dapat meningkatkan status gizi mereka menjadi lebih baik," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Lebak Rahmat Yuniar saat dihubungi di Rangkasbitung Lebak, Selasa.
Pemerintah Kabupaten Lebak bertekad untuk mewujudkan "zero new stunting" atau tidak melahirkan kasus stunting baru guna mempersiapkan generasi Emas 2045.
Baca juga: Atasi kemiskinan, Pemkab Lebak realisasikan 150 unit RTLH
Baca juga: Atasi kemiskinan, Pemkab Lebak realisasikan 150 unit RTLH
Penanganan stunting dengan berkolaborasi yang melibatkan pemangku jabatan, organisasi perangkat daerah (OPD), mitra daerah dan tanggung jawab sosial swasta.
Karena itu, pemerintah daerah dengan perusahaan Pokhpand Indonesia telah mendistribusikan telur untuk balita yang teridentifikasi stunting.
Untuk tahap pertama pendistribusian telur itu lokus stunting di 10 desa tahun lalu di Kabupaten Lebak antara lain Desa Tambakbaya, Desa Kadu Agung Barat Kecamatan Cibadak, Desa Parung Kujang Kecamatan Cileles dan Desa Sukanegara Kecamatan Gunungkencana.
Selanjutnya, Desa Mekarsari, Desa Kujangsari Kecamatan Cibeber, Desa Sudamanik Kecamatan Cimarga, Desa Senanghati Kecamatan Malingping, Desa Cimenga Kecamatan Cijaku.
Baca juga: Pemkab Lebak minta nelayan waspadai gelombang tinggi selatan Banten
Baca juga: Pemkab Lebak minta nelayan waspadai gelombang tinggi selatan Banten
"Kami mendistribusikan telur untuk tahap pertama itu sebanyak 85 ribu butir untuk penanganan stunting," kata Rahmat.
Menurut Rahmat, untuk tahap kedua pada Juli 2024 lokus penanganan stunting di 24 desa di enam kecamatan antara lain Maja, Warunggunung, Cileles, Kalanganyar, Curugbitung dan Cibadak.
Mereka balita stunting itu tercatat sebanyak 405 anak dan mendapatkan bantuan telur sebanyak 20 butir per 10 hari.
"Kami berharap bantuan telur itu dapat meningkatkan protein dan terbebas stunting," katanya menjelaskan.
Mustopa (35) warga Warunggunung Kabupaten Lebak mengatakan pihaknya merasa senang mendapatkan bantuan telur sebanyak 20 butir untuk konsumsi anak kedua yang mengalami stunting.
"Kami berharap anaknya itu bisa terbebas dari stunting dengan mengkonsumsi telur," katanya menjelaskan.
Berdasarkan hasil penimbangan serta pengukuran tubuh dan lengan pada Juni 2024, di Kabupaten Lebak jumlah balita stunting tercatat 4.452 orang dari total 109.498 balita.
Baca juga: Di tahun ini ratusan ASN Pemprov Banten pensiun
Baca juga: Di tahun ini ratusan ASN Pemprov Banten pensiun