Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Lebak, Banten gencarkan program Luas Tambah Tanam (LTT) melalui pompanisasi sebagai solusi cepat untuk mengatasi kekeringan panjang di daerah itu.
"Kita menyiagakan pompanisasi untuk penyediaan pasokan air jika terjadi kekeringan panjang," kata Kepala Bidang Produksi Distan Kabupaten Lebak Deni Iskandar saat dihubungi di Rangkasbitung, Lebak, Minggu.
Kegiatan pompanisasi itu salah satu untuk mendukung Program LTT dan peningkatan produksi pangan di Kabupaten Lebak.
Pihaknya menargetkan Program LTT pada Juli 2024 seluas 4.500 hektare guna mensukseskan swasembada pangan. Sebab sebelumnya program LTT Mei- Juni 2024 lalu seluas 20 ribu hektare.
"Kami mengoptimalkan pompanisasi jika terjadi kekeringan panjang agar produksi pangan meningkat,"
Ia mengatakan, pihaknya menyiagakan pompanisasi untuk mendukung Program LTT sebanyak 198 unit terdiri dari bantuan dari Kementerian Pertanian (Kementan) sebanyak 78 unit juga ditambah 60 unit Brigade Dinas Pertanian setempat dan 60 unit Brigade Kodim 0603 Lebak.
Jumlah pompa sebanyak itu, kata dia, relatif cukup untuk mengatasi kekeringan panjang yang berpotensi terjadi di Kabupaten Lebak.
Selain itu juga pemerintah daerah akan menggulirkan Program Sumur Bor di areal persawahan yang tidak memiliki sumber air permukaan.
"Kami yakin produksi pangan bisa berhasil panen pada September - November mendatang melalui pompanisasi itu," katanya menjelaskan.
Baca juga: Petani di Lebak bersyukur tanaman padinya selamat dari puso
Baca juga: Petani di Lebak bersyukur tanaman padinya selamat dari puso
Penjabat Bupati Lebak Iwan Kurniawan mengatakan bahwa selama ini wilayahnya sebagai lumbung pangan lumbung pangan di Provinsi Banten dengan rata-rata produksi gabah basah di atas 6 ton per hektare.
"Kami berharap tahun ini melalui Program Pompanisasi dapat meningkatkan produksi pangan sehingga terpenuhi ketersediaan pangan masyarakat," katanya menjelaskan.
Dandim 0603 Lebak Letkol Inf Herbert Rony Parulian Sinaga mengatakan pihaknya bekerja keras untuk memperkuat ketahanan pangan nasional dengan melibatkan seluruh personil Bintara Pembina Desa (Babinsa) di lapangan.
Mereka para Babinsa berkolaborasi dengan kelompok tani, penyuluh, aparatur kecamatan, desa , penyuluh hingga Dinas Pertanian setempat.
"Kami menyiagakan brigade pompa untuk digunakan petani yang kekurangan air agar tidak mengalami gagal panen akibat kekeringan," kata Dandim.
Baca juga: Bulog Lebak-Pandeglang distribusikan program pangan dan SPHP
Baca juga: Bulog Lebak-Pandeglang distribusikan program pangan dan SPHP
Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Sukabungah Desa Tambakbaya Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak Ruhiana mengatakan pihaknya sangat mendukung keterlibatan Babinsa untuk mendukung Program LTT seluas 150 hektare di wilayahnya.
Sebab, petugas Babinsa dapat memberikan pengetahuan dan edukasi kepada petani untuk meningkatkan produksi pangan.
"Kami merasa terbantu percepatan tanam padi di sini melibatkan petugas Babinsa," katanya menjelaskan.
Baca juga: Koptan Kalanganyar bertekad jadi penghasil bawang merah di Lebak
Baca juga: Koptan Kalanganyar bertekad jadi penghasil bawang merah di Lebak