Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten menggenjot produksi pangan dengan menggerakkan luas tambah tanam (LTT) padi sehingga dapat memenuhi ketersediaan pangan masyarakat.
"Kita meningkatkan produksi pangan itu sesuai instruksi Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian," kata Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar di Rangkasbitung, Lebak, Rabu.
Pemerintah Kabupaten Lebak berkomitmen untuk menggenjot produksi pangan dalam mewujudkan swasembada pangan sehingga terpenuhi ketersediaan pangan dan mengurangi ketergantungan impor.
Saat ini, pihaknya lima hari lagi ke penghujung akhir Juni 2024 terus mengejar LTT padi melalui gerakan percepatan tanam agar jarak panen ke tanam maksimal 14 hari.
Baca juga: Intervensi balita cegah stunting di Lebak lebihi target
Baca juga: Intervensi balita cegah stunting di Lebak lebihi target
Selain itu juga mengoptimalkan persediaan pasokan air dan memperkuat pendataan LTT dan hadir virtual zoom rapat LTT tiap malam jam 19.00 WIB agar diupdate data elektronik - Evaluasi Kegiatan Penguatan Data Pangan Strategis ( e-PDPS).
Untuk pertanaman padi dan jagung yang berada di luar lahan baku sawah (LBS) agar dibuat peta poligon ereporting sehingga dapat diproses ke pendataan Kerangka Sampling Area Badan Pusat Statistik (KSA BPS)
Selanjutnya, menghadapi musim kemarau dengan melakukan pemantauan data BMKG, pemetaan wilayah rawan kekeringan dan brigade gerakkan potensi sumber air.
Selain itu juga benih varietas tanam kekeringan, budidaya hemat air, amati dini potensi organisme penyakit tanaman (OPT) dan asuransi usaha tani.
Baca juga: Pemkab Lebak siagakan brigade pompa untuk atasi kekeringan
Baca juga: Pemkab Lebak siagakan brigade pompa untuk atasi kekeringan
Begitu juga menindaklanjuti hasil musyawarah Rencana Pembangunan Pertanian Nasional (Musrenbangtanas) di Kementan hari ini dan berjuang kejar LTT serta semangat petani terus menggenjot produksi pangan.
"Kami yakin produksi pangan tahun ini meningkat dengan adanya LTT itu," kata lelaki alumni UGM Yogyakarta.
Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Sentral Rangkasbitung Kabupaten Lebak Ahmad mengatakan pihaknya hingga kini terus mengoptimalkan LTT padi seluas 50 hektare guna menggenjot produksi pangan.
"Kita berharap gerakan LTT padi sampai akhir Juni 2024 bisa mencapai target terpenuhi hingga 50 hektare ditanami padi," kata Ahmad.
Baca juga: Nilai investasi Lebak 2023 lebihi target, Rp1,6 triliun
Baca juga: Nilai investasi Lebak 2023 lebihi target, Rp1,6 triliun