Nilai investasi di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten pada 2023 melebihi target hingga menembus dari Rp1,6 triliun dari target semula Rp1,3 triliun berdasarkan laporan Kementerian Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
"Kita yakin target investasi itu dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat," kata Sekretaris Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Lebak, Banten, Rukim di Rangkasbitung, Lebak, Selasa.
Pemerintah Kabupaten Lebak bekerja keras agar para investor PMDN maupun PMA dapat menanamkan modalnya di daerah bumi "Multatuli'.
Selama ini, Kabupaten Lebak sangat strategis menjadi daerah investasi, karena didukung sarana prasarana double treck Commuter Line juga jalan Tol Serang - Panimbang.
Selain itu juga sangat mudah transportasi ke Bandara Soekarno Hatta dan Pelabuhan Merak.
Dengan demikian, mereka para investor mulai melirik wilayah Kabupaten Lebak karena potensi alamnya cukup kaya, seperti sektor pertanian, perikanan, pertambangan, perkebunan dan peternakan.
Bahkan, beberapa wilayah di antaranya Maja, Curugbitung dan Citeras menjadi kawasan pembangunan perumahan dengan menampung warga DKI Jakarta.
"Kami mendorong para investor dapat menanamkan modalnya di kawasan industri yang sudah disediakan pemerintah daerah seluas 3000 hektare," kata Rukim.
Rukim mengatakan, pencapaian target investasi itu patut diapresiasi, karena tahun ke tahun nilai investasi selalu terealisasi bahkan melebihinya.
Selama ini, kata dia, kebijakan pemerintah daerah setempat memberikan kemudahan-kemudahan proses perizinan melalui aplikasi digitalisasi sehingga berdampak terhadap nilai investasi.
Kehadiran investasi itu dapat menyumbangkan pertumbuhan ekonomi juga membuka lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Kami minta pelaku investasi dapat mengembangkan usahanya, sehingga dapat mendukung percepatan pembangunan daerah," ujarnya pula.
Dia menjelaskan dari target investasi Rp1,3 triliun terealisasi Rp1,6 triliun pada 2023 sekitar 127 persen dari PMDN Rp1,391 triliun dan PMA Rp269 triliun.
Mereka para investor dari PMA antara lain Korea Selatan,Singapura, Malaysia, Thailand dan Jepang.
Para investor di Kabupaten Lebak paling top sektor pertama perumahan, kawasan industri dan perkantoran.
Kedua, konstruksi, ketiga tanaman pangan, perkebunan dan peternakan.
Selanjutnya, keempat transportasi, gudang dan telekomunikasi serta kelima jasa lainnya.
"Kami optimistis melebihi target nilai investasi itu dipastikan dapat meningkatkan Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB)," kata Rukim.