Tangerang (ANTARA) - Pemerintah Kota Tangerang melakukan kerja sama dengan Kementerian Agama terkait pemeriksaan kesehatan calon pengantin sejak dini dan 34 RS swasta mengenai pelayanan rujukan balita stunting.
Wali Kota Tangerang Sachrudin di Tangerang, Banten Selasa mengatakan kesehatan balita dan calon pengantin merupakan prioritas utama dalam menciptakan generasi Kota Tangerang yang sehat dan berkualitas,
Maka dari itu, Pemerintah Kota Tangerang membuat langkah strategis dengan kerja sama di sektor kesehatan. Sehingga diharapkan semakin mempermudah aksesibilitas masyarakat terhadap layanan kesehatan.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya percepatan pembangunan di bidang kesehatan yang sejalan dengan visi, misi, dan program prioritas 100 Hari Kerja Pemkot Tangerang.
“Tentunya, bukan hanya sektor kesehatan yang kami percepat. Pembangunan di sektor lain seperti ekonomi, pendidikan, infrastruktur, dan sosial kemasyarakatan juga terus kami dorong,” kata dia.
Baca juga: Remaja dan calon pengantin jadi sasaran intervensi kasus stunting
Wali Kota Tangerang juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dan menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk keberhasilan program ini.
“Kami berharap kerja sama ini dapat berjalan efektif dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat, terutama dalam menurunkan angka stunting serta meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak di Kota Tangerang,” katanya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang dr. Dini Anggraeni menyatakan dalam penyelenggaraan tata laksana balita stunting, di Kota Tangerang telah ditetapkan enam rumah sakit rujukan dan sepanjang 2024 ada 653 balita atau 17,7 persen dirujuk dan diberikan layanan di RS.
Maka, untuk meningkatkan cakupan tata laksana terhadap balita stunting, pada tahun 2025 telah terbit Keputusan Wali Kota Tangerang Nomor 247 Tahun 2025 tentang Perubahan atas Keputusan Wali Kota Nomor 733 Tahun 2024 tentang Penetapan Rumah Sakit Rujukan Stunting, dimana jumlah RS rujukan pelayanan balita stunting ditambah menjadi 34 RS.
"Harapannya, semakin banyak rumah sakit rujukan akan semakin banyak balita stunting yang tertangani dengan maksimal. Tentu, dengan jarak yang dekat dan nyaman untuk balita dan keluarga," ujarnya.
Baca juga: Dinkes Kota Tangerang sosialisasi penguatan kesehatan bagi calon pengantin
Lalu sebagai salah satu upaya kualitas penyiapan kehidupan berkeluarga dalam pencegahan stunting, pada 2024 telah diluncurkan program pemeriksaan kesehatan calon pengantin yang dikenal dengan “Penganten Sehat”.
Program yang ditujukan untuk memastikan bahwa setiap pasangan memiliki kondisi fisik dan mental yang baik sebelum menjalani kehidupan pernikahan yakni melalui skrining kesehatan di puskesmas dan keluar hasilnya untuk kelengkapan di Kemenag.
"Jadi, ini kerja sama penguatan agar nanti rekomendasi nikah yang dikeluarkan Kemenag sudah melalui proses skrining kesehatan di puskesmas. Secara teknis, ini juga terintegrasi dalam aplikasi puskesmas dan kecamatan hingga akhirnya keluar berkas N1 untuk di Kemenag," ujarnya.
Baca juga: Cegah penyakit menular, calon pengantin diimbau periksa kesehatan