Pemerintah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten menyiagakan brigade pompa untuk mengatasi kekeringan tanaman padi sehubungan memasuki musim kemarau.
"Kita menerima laporan di beberapa lokasi areal persawahan di daerah ini mulai terancam kekeringan," kata Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar saat dikonfirmasi, di Rangkasbitung, Lebak, Selasa.
Pemerintah daerah menyiagakan brigade pompa untuk mengatasi kekeringan agar tanaman padi bisa dipanen pada Agustus - November 2024 seluas 20 ribu hektare.
Berdasarkan informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG ) bahwa puncak kemarau terjadi Juli - Agustus 2024.
Karena itu, Brigade Dinas Pertanian Lebak dan Brigade Komandan Distrik Militer (Kodim) 0603 siaga untuk mengatasi kekeringan dengan mengoptimalkan pompa dalam mendukung pompanisasi.
Baca juga: Nilai investasi Lebak 2023 lebihi target, Rp1,6 triliun
Baca juga: Nilai investasi Lebak 2023 lebihi target, Rp1,6 triliun
Mereka saat ini petugas brigade sudah menyebarkan pompa di lokasi areal -areal persawahan yang terancam kekeringan.
Beruntung, hari ini turun hujan di beberapa kecamatan terjadi dengan intensitas ringan dan sedang.
"Kami akan melakukan pemasangan pompa jika terjadi kekeringan dengan menyedot air permukaan dari aliran sungai, embung juga dalam tanah," kata Deni.
Menurut dia, untuk mengatasi kekeringan itu sudah disiapkan pompa sebanyak 198 unit terdiri dari bantuan dari Kementerian Pertanian (Kementan) sebanyak 78 unit.
Baca juga: Tingkatkan perekonomian, Pemkab Lebak anggarkan pemeliharaan jalan Rp9 miliar
Baca juga: Tingkatkan perekonomian, Pemkab Lebak anggarkan pemeliharaan jalan Rp9 miliar
Selain itu juga ditambah 60 unit Brigade Dinas Pertanian Lebak dan 60 unit Brigade Kodim 0603 Lebak. Jumlah pompa sebanyak itu, kata dia, relatif cukup untuk mengatasi kekeringan.
"Kami yakin produksi pangan bisa berhasil panen pada Agustus - September mendatang," katanya menjelaskan.
Sementara itu,Ketua Gabungan Kelompok Tani Desa Tambakbaya, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak Ruhiana mengatakan pihaknya saat ini menggunakan pompa bantuan Kementan dengan menyedot air dari Sungai Ciujung dan tanaman padi tumbuh subur.
"Kami menggunakan pompa itu bisa memasok air seluas 150 hektare," kata Ruhiana.
Baca juga: Cegah peredaran narkoba, Pemkab Lebak kolaborasi berbagai elemen
Baca juga: Cegah peredaran narkoba, Pemkab Lebak kolaborasi berbagai elemen