"Kita melihat langsung perkembangan UMKM di daerah dan saat ini kita ke sentra batik Banten, tadi batiknya juga bagus-bagus," kata Zulkifli Hasan di sentra batik Banten.
Ia mengatakan kerja sama dan kolaborasi dengan semua pihak menjadi kunci utama agar produk-produk yang ada di daerah menjadi tuan di tempatnya sendiri, selain itu juga agar dapat melakukan ekspor.
"Kita bisa merajai ekspor produk-produk kita tapi ini perlu kerja keras dan kerja sama dengan semua pihak," katanya.
Baca juga: BI dorong UMKM naik kelas lalui Karya Kreatif Banten
Baca juga: BI dorong UMKM naik kelas lalui Karya Kreatif Banten
Untuk memperkenalkan produk UMKM, pemerintah akan menggelar kegiatan pameran yang diikuti oleh 150 negara di Sudirman Central Business District (SCBD) Jakarta pada 12 Oktober 2024.
"Nanti ada pameran besar yakni ekspo Indonesia pada 12 Oktober, maka tadi saya minta ke wali kota untuk disortir UMKM terbaik untuk ikut karena akan ada 150 negara yang datang," katanya.
Sedangkan untuk stan UMKM, ia mengatakan akan dibayarkan oleh pemerintah daerah. UMKM ikut mempromosikan dan menjual produknya agar dikenal di level nasional dan mancanegara karena perlu kerja sama agar produk daerah Indonesia mendunia.
Sementara itu, pemilik Batik Banten Asriana Kenadiani mengatakan untuk pemasaran sudah sampai ke tingkat nasional dan mancanegara.
"Dalam sebulan hampir 3.000 kain batik habis terjual. Untuk pengiriman mulai dari Malaysia, Jepang dan di daerah Pulau Jawa," katanya.
Sedangkan untuk harga batiknya sendiri mulai dari mulai dari Rp175.000 untuk yang standar dan Rp3 juta untuk batik premium.
Baca juga: Wali Kota Tangerang apresiasi penjualan produk UMKM di ICE 2024