Upacara tradisi seren taun ini rutin dilakukan setiap tahun oleh masyarakat adat di Desa Sindanglaya, Kecamatan Sobang, Kabupaten Lebak, Banten.
Juru bahasa kasepuhan Pasir Eurih, Abah Ono, di Lebak, Selasa, mengatakan kegiatan seren taun ini sebagai ungkapan rasa syukur kepada tuhan atas hasil panen yang diperoleh tahun ini.
“Ungkapan rasa syukur dan sedekah tahunan untuk merayakan hasil panen, makannya acara ini juga diisi dengan doa dan makan bersama,” ujarnya.
Juru bahasa kasepuhan Pasir Eurih, Abah Ono, di Lebak, Selasa, mengatakan kegiatan seren taun ini sebagai ungkapan rasa syukur kepada tuhan atas hasil panen yang diperoleh tahun ini.
“Ungkapan rasa syukur dan sedekah tahunan untuk merayakan hasil panen, makannya acara ini juga diisi dengan doa dan makan bersama,” ujarnya.
Seren taun biasanya digelar di antara bulan Syawal, ritual seren taun merupakan proses akhir dari rukun tujuh yang menjadi tali paranti atau tradisi adat istiadat warisan dari para leluhur.
Kegiatan seren taun diisi dengan syukuran, berdoa bersama serta kegiatan penampilan budaya seperti jaipong dan angklung buhun. Kegiatan ini dilakukan selama tiga hari, mulai dari ziarah ke makam leluhur kemudian mendongeng pada malam hari.
Pagi harinya dilanjutkan dengan penyembelihan kerbau yang dagingnya di bagikan kepada masyarakat sekitar. Kemudian doa bersama dan diakhiri riungan atau makan bersama.
Proses penyembelihan hewan kerbau pun dilakukan secara bersama-sama dengan alat tradisional seperti golok, daun pisang sebagai alas daging, serta potongan bambu yang dibuat memanjang yang digunakan untuk menusuk daging yang akan dibagikan kepada masyarakat.
Masyarakat yang datang pun tampak membawa tempat sendiri untuk menyimpan daging kerbau, sehingga tidak ada penggunaan plastik saat proses penyembelihan hingga pembagian.
Seren taun sendiri berasal dari Bahasa Sunda yaitu seren yang artinya serah, seserahan, atau menyerahkan, sedangkan taun berarti tahun.
Kegiatan seren taun digelar selama tiga hari yang diawali dengan ngarengkong atau membawa hasil panen padi berkeliling kampung sebelum disimpan ke leuit.
"Untuk upacara seren taun digelar setiap tahun, berlangsung selama tiga hari, yang biasa diawali dengan ngarengkong atau membawa hasil panen padi, selanjutnya ziarah, doa bersama serta hiburan budaya untuk turut menyenangkan masyarakat sekitar," katanya.
Seren taun merupakan bagian dari mempertahankan tradisi turun temurun yang dilakukan oleh masyarakat di Kampung Adat hingga saat ini tradisi tersebut masih terjaga.
Upacara ini dilakukan tiap tahun secara rutin dan diikuti seluruh warga desa mulai dari anak-anak sampai orang dewasa semuanya ikut ambil bagian dalam upacara ini.*