Pemerintah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mengoptimalkan sebanyak 463 unit Daerah Irigasi (DI) dengan tiga kali tanam untuk meningkatkan produksi pangan di daerah itu.
"Kita berharap dengan mengoptimalkan jaringan infrastruktur irigasi dapat mendukung kedaulatan pangan nasional," kata Mohammad Ikbal, Ahli Muda Teknik Sumber Daya Alam Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Lebak, Senin.
Pemerintah Kabupaten Lebak komitmen untuk mendukung produksi pangan sehingga jaringan infrastruktur irigasi sebagai penyedia pasokan air tentu menjadi skala prioritas pembangunan.
Saat ini, jumlah sarana infrastruktur irigasi tercatat 463 unit DI dengan areal persawahan seluas 47 ribu hektare. Namun, kondisi jaringan irigasi yang baik sebanyak 259 unit DI dan sisanya dalam kondisi kurang dan jelek.
Baca juga: Cari warga tenggelam, Basarnas Banten sisir Sungai Cibeureum
Baca juga: Cari warga tenggelam, Basarnas Banten sisir Sungai Cibeureum
Oleh karena itu, pemerintah daerah terus melakukan perbaikan jaringan infrastruktur irigasi yang masuk kategori kurang dan jelek.
"Kami tahun ke tahun memperbaiki jaringan irigasi guna mendukung program pangan nasional," katanya menjelaskan.
Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar mengatakan pihaknya kini menargetkan Indeks Pertanaman (IP) tiga kali tanam untuk menggenjot produksi dan produktivitas pangan dengan mengoptimalkan jaringan infrastruktur irigasi dan bantuan pompanisasi.
Selama ini, petani Kabupaten Lebak baru merealisasikan IP dua kali tanam per tahun akibat tidak maksimalnya jaringan irigasi juga pompanisasi.
Dengan demikian, adanya pengoptimalisasian irigasi dan bantuan pompanisasi sehingga dapat meningkatkan IP hingga tiga kali tanam per tahun.
"Jika IP itu terealisasi tiga kali tanam maka ke depan ditargetkan bisa naik menjadi empat kali tanam per tahun,"kata Deni.
Baca juga: Momentum Seba doakan Indonesia aman damai dan tentram
Baca juga: Momentum Seba doakan Indonesia aman damai dan tentram
Ia menyebutkan jumlah areal persawahan di Kabupaten Lebak seluas 51.297 hektare dan jika IP tiga kali tanam sehingga bisa mencapai 153.891 hektare per tahun.
Dari angka tanam 153.891 hektare bisa menghasilkan produksi beras di atas 1000 ton dan bisa menyumbangkan ketersediaan pangan untuk daerah lain.
"Kami berharap Pemerintah Pusat, Provinsi hingga Kabupaten Lebak dapat mengoptimalkan bantuan infrastruktur irigasi dan pompanisasi untuk mendukung IP empat kali tanam per tahun,"kata alumni Fakultas Pertanian UGM Yogyakarta.
Baca juga: Pemkab Lebak berikan dana insentif guru madrasah dan ponpes
Baca juga: Pemkab Lebak berikan dana insentif guru madrasah dan ponpes