Solo (ANTARA) - Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka segera berkoordinasi dengan Polresta Surakarta terkait fenomena perang sarung yang diduga dilakukan oleh para remaja.
"Coba nanti saya koordinasi dengan Pak Kapolres," katanya di Solo, Jawa Tengah, Senin.
Ia mengatakan sebetulnya aktivitas tersebut jika hanya sebatas perang sarung maka tidak masalah mengingat itu tradisi pada bulan Ramadhan.
"Kalau konsepnya bercanda nggak apa-apa, tapi jangan terus dimasukkan gir, jadi kayak tawuran kalau sarungnya diisi benda tajam," katanya.
Baca juga: Polisi amankan pelajar hendak tawuran di Kabupaten Serang
Sebelumnya, tepatnya minggu lalu Tim Sparta Satuan Samapta Polres Kota Surakarta telah mengamankan 25 remaja karena melakukan aksi perang sarung, di Jalan Ir Juanda Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta, Jawa Tengah.
Kepala Satuan Samapta Polresta Surakarta Kompol Arfian Riski Dwi Wibowo mengatakan 25 remaja tersebut diamankan oleh Tim Sparta Satuan Samapta Polresta Surakarta dari hasil patroli lingkar wilayah.
"Saat kami mendatangi ada beberapa dari mereka yang berusaha melarikan diri. Karena kecurigaan itu, kami langsung mendatangi sekumpulan remaja itu, dan mereka berkilah hanya sekadar nongkrong. Namun, setelah didapati barang bukti berupa sarung yang diikat ujungnya, kemudian mereka mengakui telah melakukan perang sarung," katanya.
Sebagai tindak lanjut, mereka diamankan dan selanjutnya dibawa ke Mapolresta Surakarta untuk didata. Selain itu juga dilakukan pembinaan, diberi imbauan, dan penekanan agar tidak mengulangi perbuatannya.
Baca juga: Polres Metro Tangerang dirikan 26 pos antisipasi tawuran selama Ramadhan
Perang sarung jadi pantauan khusus Wali Kota Gibran
Senin, 18 Maret 2024 10:32 WIB