Serang (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Peternakan (Distannak) Provinsi Banten menyatakan bahwa pada Maret ini berdasarkan sumber data di lapangan 45,287 hektare padi sudah siap panen.
"Pada bulan Maret ini berdasarkan sumber data di lapangan ada 45,287 hektare lahan padi siap panen yang akan menghasilkan padi sebanyak 263,705 ton gabah kering giling (GKG)," kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten Agus M Tauchid, di Serang, Banten, Sabtu.
Ia menjelaskan dari jumlah tersebut, jika dikonversi ke beras akan mencapai sekitar 166,741 ton. Sedangkan kebutuhan di Provinsi Banten sebanyak 119,677 ton, artinya masih ada surplus beras sebanyak 47,063 ton.
"Itu merupakan hasil panen dari masa tanam bulan Desember 2023, Dimana pada saat ini sudah memasuki masa musim penghujan," kata Agus.
Baca juga: Petani Lebak mulai panen dan puncaknya Maret nanti
Selain itu, kata Agus, panen raya juga akan terjadi di bulan April 2024, Dimana itu sudah memasuki bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1445 Hijriyah. Pada momen Hari Besar Keagamaan (HBK) Islam itu kebutuhan akan beras diprediksi akan terjadi peningkatan, pertama ada momen yang disebut selamatan dan yang kedua zakat fitrah.
"Atas kondisi itu, sehingga kebutuhan konsumsi beras kita tingkatkan yang dalam kondisi normal hanya 119,677 ton menjadi 131,645 ton," ujarnya.
Diakui Agus, capaian panen di Provinsi Banten itu jauh melebihi dari target Luas Tambah Tanam (LTT) yang ditetapkan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) RI, bahkan sampai dua kali lipat dari target nasional. Misalnya saja luas tanam di bulan Januari 2024 yang mencapai 63,371 hektare sementara target nasional sebesar 39,112 hektare.
"Keberhasilan menjaga stok kebutuhan beras itu tidak terlepas dari arahan yang selalu diberikan Bapak Pj Gubernur Banten Al Muktabar agar para petani di Provinsi Banten melakukan percepatan masa tanam," katanya.
Baca juga: Jokowi: jangan sampai gagal panen kurangi produksi dalam jumlah besar