Kepala Distan Provinsi Banten Agus M Tauchid di Serang, Banten, Selasa, mengatakan dengan mulainya masa panen ini keseimbangan antara permintaan dengan pasokan di pasaran akan terjaga dengan baik, sehingga harga menjadi kembali normal dan inflasi bisa terkendali.
"Panen raya tiga komoditas itu tersebar di beberapa titik di Provinsi Banten seperti Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak dan Kabupaten Serang," katanya.
Baca juga: Program SFV Politeknik AUP Kampus Serang mulai di panen
Baca juga: Program SFV Politeknik AUP Kampus Serang mulai di panen
Untuk bawang merah pada Januari 2024 ini diproyeksikan akan panen raya sekitar 40,4 hektare atau setara 268,13 ton.
"Kami sudah minta kepada Bulog untuk pendampingan dan mengecek ke lapangan," ungkapnya.
Selanjutnya, ia mengatakan, untuk komoditas cabai, ada cabai rawit dan cabai besar. Untuk cabai rawit, proyeksi panen yang akan dilakukan seluas 23,24 hektare atau setara 203 ton, sedangkan, untuk cabai besar sekitar 52,7 hektare atau setara 470 ton.
"Ini juga sudah kita sampaikan kepada ABM, jadi kita berikan data 'by name by address' serta titik koordinat dimana lokasi panen akan terjadi," katanya.
Baca juga: Pemkab Lebak catat produksi palawija pada 2023 tembus 24.519 ton
Baca juga: Pemkab Lebak catat produksi palawija pada 2023 tembus 24.519 ton
Hal yang sama untuk proyeksi panen padi yang berdasarkan hasil verifikasi di lapangan potensi produksi padi pada Januari 2024 diperkirakan sebesar 73.132 ton GKG atau setara 46.421 ton beras.
“Dan pada Februari diperkirakan produksi padi sebesar 130.584 ton GKG atau setara 82.569 ton,” imbuhnya.
Sedangkan, tambah Agus, pada bulan Maret 2024 produksi beras di Provinsi Banten diperkirakan akan mengalami surplus sebesar 92.661 ton dengan potensi produksi sebesar 335.820 ton GKG atau setara 212.339 ton beras.
“Hal itu dipengaruhi dari realisasi tanam kita di bulan Desember 2023 yang mencapai 59.763 hektare,” ucapnya.
Baca juga: Pemprov Banten fokus kendalikan komoditas penyebab inflasi
Baca juga: Pemprov Banten fokus kendalikan komoditas penyebab inflasi