Kabid Pelayanan RSUD Kota Serang, Leni Suryani, di Serang, Jumat, mengatakan jumlah tersebut meningkat tajam dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Pada Desember 2023 hanya ada 24 kasus DBD. Kemudian meningkat menjadi 43 kasus di bulan Januari, dan sekarang sudah mencapai 69 kasus," katanya.
Baca juga: Dinkes Lebak catat empat pasien DBD meninggal dunia
Baca juga: Dinkes Lebak catat empat pasien DBD meninggal dunia
Ia mengatakan lonjakan kasus DBD ini diduga akibat faktor cuaca dan kurangnya kesadaran masyarakat dalam menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
"Masyarakat harus mulai menggalakkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di seluruh wilayah Kota Serang," kata Leni.
Leni mengaku pihak RSUD Kota Serang terus berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi pasien DBD. Namun, dengan keterbatasan ruang dan tenaga medis, masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan melakukan pencegahan DBD secara mandiri.
Baca juga: Satgas pangan Polresta Serang gelar pasar beras murah
Baca juga: Satgas pangan Polresta Serang gelar pasar beras murah
Ia juga mengingatkan agar masyarakat menerapkan pola 3M Plus agar terhindar dari kasus DBD. 3M itu menguras, menutup, dan mengubur tempat penampungan air, serta plusnya seperti membersihkan lingkungan secara rutin.
"Gunakan kelambu saat tidur, memakai pakaian yang menutupi tubuh saat beraktivitas di luar ruangan, menggunakan obat antinyamuk," ujarnya.
Adapun upaya yang terus dilakukan untuk pencegahan peningkatan kasus DBD, pihak Dinkes Kota Serang dan Puskesmas terus melakukan sosialisasi tentang PHBS terutama di lingkungan.
"DBD itu kan penyebab utamanya gigitan nyamuk yang sudah terinfeksi virus," pungkas Leni.
Baca juga: Legislator minta PUPR Banten tuntaskan pembangunan drainase di Kota Serang
Baca juga: Legislator minta PUPR Banten tuntaskan pembangunan drainase di Kota Serang