Produksi kerajinan dompet di Kabupaten Lebak, Banten mampu menumbuhkan ekonomi masyarakat pedesaan dan bisa menyerap lapangan pekerjaan di daerah ini.
"Kami menyerap tenaga kerja 16 orang dan bisa menggulirkan perekonomian masyarakat pedesaan," kata Rahmat (55), seorang pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), warga Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak, Sabtu.
Masyarakat pedesaan sangat terbantu adanya produksi kerajinan dompet, karena dapat meningkatkan pendapatan dan ekonomi masyarakat setempat, juga mampu mengatasi pengangguran.
Saat ini, jumlah produksi kerajinan dompet di wilayahnya Desa Giri Mukti, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak belasan unit usaha dan menyerap tenaga kerja puluhan orang.
Baca juga: UMKM kerajinan dompet di Lebak kembali berproduksi
Baca juga: UMKM kerajinan dompet di Lebak kembali berproduksi
Mereka memproduksi kerajinan dompet tersebut untuk memenuhi permintaan pedagang grosir di Pasar Senin dan Mangga Dua Jakarta.
"Kami setiap pekan memasok produksi ke Jakarta sekitar 50 kodi dan ditampung dengan harga Rp600 ribu/kodi dan jika diakumulasikan Rp30 juta," kata Rahmat pula.
Agus (55), seorang pelaku UMKM dompet lainnya mengatakan dirinya sudah menggeluti usaha kerajinan ini sekitar 25 tahun, sehingga sudah memiliki pelanggan tetap yang kebanyakan pedagang grosir di Jakarta.
Pedagang grosir itu menjual ke pedagang pengecer di Pasar Mangga Dua, Pasar Senin dan Pasar Baru Jakarta.
"Semua produksi dompet di sini ditampung oleh pedagang grosir juga terkadang terlebih dahulu diberikan modal," katanya menjelaskan.
Baca juga: Hadapi musim hujan, BPBD Lebak siagakan peralatan kebencanaan
Baca juga: Hadapi musim hujan, BPBD Lebak siagakan peralatan kebencanaan
Menurut dia, kehadiran produksi dompet dapat menyumbangkan pendapatan dan meningkatkan ekonomi masyarakat pedesaan, juga penyerapan tenaga kerja.
Saat ini, di wilayahnya perekonomian masyarakat setempat relatif baik, karena pendapatan dari kerajinan dompet itu.
"Kami menjual dompet itu rata-rata Rp600 ribu per kodi dan setiap pekan ditampung grosir sebanyak 50 kodi, sehingga menghasilkan pendapatan Rp30 juta," katanya lagi.
Sutisna, seorang petugas Penyuluh Perindustrian Muda Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak mengatakan saat ini sentra pelaku produksi dompet, tas, suvenir, dan konveksi tumbuh di sejumlah desa di Kecamatan Cimarga, Warunggunung, Rangkasbitung, Kalanganyar dan Cibadak.
Diperkirakan pelaku UMKM sekitar 2.000 unit usaha dan menyerap ribuan tenaga kerja dengan pendapatan Rp150 ribu per hari.
Pemerintah daerah juga kerapkali mempromosikan produksi tersebut pada kegiatan pameran-pameran maupun kunjungan pejabat negara.
"Kami meyakini kehadiran UMKM produksi dompet itu mampu menggulirkan ekonomi masyarakat pedesaan," katanya menjelaskan.
Baca juga: KPU Lebak ingatkan anggota KPPS netral pada Pemilu 2024