Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten menyiagakan peralatan kebencanaan guna menghadapi curah hujan yang diprakirakan tinggi pada akhir Januari sampai Februari 2024.
"Semua peralatan kebencanaan yang kita siapkan dalam kondisi baik dan bisa dioperasikan," kata Kepala BPBD Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama di Lebak, Sabtu.
Peralatan itu disiagakan untuk mengurangi risiko kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerugian material cukup besar.
Baca juga: Positif DBD, kakak beradik warga Rangkasbitung jalani perawatan
Baca juga: Positif DBD, kakak beradik warga Rangkasbitung jalani perawatan
Selama ini, peralatan kebencanaan yang disiagakan di antaranya kendaraan operasional baik roda dua maupun roda empat, termasuk kendaraan dapur.
Selain itu juga perahu karet, perahu motor tempel, pelampung, tenda pengungsian, tenda dapur umum, gergaji mesin, pompa penyedot air dan juga tambang.
Curah hujan tinggi berpeluang menimbulkan bencana hidrometeorologi, seperti banjir, longsor, pergerakan tanah, pohon roboh hingga gelombang tinggi.
"Kami bergerak cepat untuk penanganan pascabencana dengan mengutamakan pelayanan dasar agar masyarakat bisa ditangani baik," kata Febby.
Baca juga: Produksi jagung di Lebak hanya 3.193 ton
Baca juga: Produksi jagung di Lebak hanya 3.193 ton
Menurut dia, pihaknya memetakan daerah rawan bencana alam di Kabupaten Lebak hampir semua di 28 kecamatan, karena alamnya yang terdiri atas pegunungan, perbukitan, aliran sungai dan pesisir pantai.
Dengan demikian, pihaknya tetap waspada dan siaga menghadapi cuaca buruk tersebut.
"Pengalaman bencana alam tahun 2020 yang terjadi di lima kecamatan jangan sampai terulang lagi yang menyebabkan korban jiwa, ribuan warga mengungsi dan ratusan rumah rusak berat hingga hilang tersapu banjir bandang. Kami berharap masyarakat yang tinggal di lokasi rawan bencana alam juga dapat meningkatkan kewaspadaan sehingga tidak menimbulkan korban jiwa," kata Febby menambahkan.
Ia mengatakan, pihaknya juga berkolaborasi dengan lembaga lain yang memiliki peralatan evakuasi, seperti Kantor SAR Banten, Polri, TNI dan Relawan Tagana.
Petugas BPBD dan relawan mampu mengoperasikan peralatan evakuasi sehingga bisa cepat melakukan pertolongan jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam.
"Kami tentu mengutamakan peralatan kebencanaan agar dapat cepat dilakukan pertolongan yang melibatkan dengan lembaga lain untuk penanggulangan pascabencana alam itu," katanya.
Baca juga: KPU Lebak ingatkan anggota KPPS netral pada Pemilu 2024
Baca juga: KPU Lebak ingatkan anggota KPPS netral pada Pemilu 2024