Kepala SDN Citerep Madnur di Serang, Banten, Jumat, mengatakan selain halaman sekolah yang tergenang banjir, air juga masuk ke dua ruang kelas. Akibatnya, 78 siswa dari dua kelas tersebut harus pindah ke kelas lain untuk melakukan KBM.
"Siswa kelas 1 dan 2 terpaksa dipindahkan belajarnya ke kelas yang lokasinya lebih tinggi, agar proses belajar mengajar tetap berlangsung," katanya.
Madnur menuturkan, banjir diakibatkan karena hujan deras dan saluran drainase yang tidak berjalan optimal, sehingga membuat SDN Citerep tergenang banjir setinggi 5-30 sentimeter dan membuat KBM tidak kondusif.
Baca juga: Banten berpotensi dilanda hujan pada pagi dan siang
Baca juga: Banten berpotensi dilanda hujan pada pagi dan siang
Menurutnya, apabila terjadi hujan deras SDN Citerep memang kerap mengalami genangan namun tidak sampai masuk ke ruang kelas.
"Emang udah sering tapi biasanya halamannya aja yang terendam, tapi kali ini airnya sampe masuk ke ruang kelas," katanya.
Untuk penanganan sementara, pihak sekolah melakukan penyedotan menggunakan pompa air agar genangan cepat surut. Ia juga berharap, saluran drainase yang berada di depan SDN Citerep segera diperbaiki.
Baca juga: Pemkot Serang targetkan penanaman bawang merah seluas 50 hektare
Baca juga: Pemkot Serang targetkan penanaman bawang merah seluas 50 hektare
Sementara itu, Camat Walantaka Muslim Sholeh mengatakan, banjir ini terjadi akibat saluran drainase yang mampet karena dicor oleh beberapa ruko di sekitar sekolah.
"Air ini masuk ke ruang kelas, ketinggian air kurang lebih sekitar 30 cm. Waktu kemarin juga sempat naik ya cuman kalau untuk hari Senin kemarin itu tidak sampai mengganggu KBM. Jadi di depan emang kondisi drainase ini lebih atas dari halaman sekolah," jelasnya.
Muslim mengaku sudah berkoordinasi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, untuk menangani banjir yang sering terjadi di SDN Citerep. Ia menyebutkan di Kecamatan Walantaka hanya SDN Citerep saja yang mengalami banjir ketika hujan turun dengan curah yang cukup tinggi.
Baca juga: PMI Kabupaten Serang lebarkan penguatan relawan hingga RT/RW