Surveilans Kesehatan UPTD Puskesmas Warunggunung Kabupaten Lebak, Banten menyatakan bahwa saat ini tidak ditemukan kasus baru penyakit kaki gajah atau filariasis di daerah itu dan kasus sebelumnya tidak sampai menyebar kepada warga lainnya.
"Kita sekarang rutin memberikan pengobatan terhadap satu keluarga penderita kaki gajah di daerah ini," kata Ma'ruf, Surveilans Kesehatan UPTD Puskesmas Warunggunung Kabupaten Lebak di Lebak, Rabu.
Satu keluarga di Lebak yang positif penyakit kaki gajah adalah Sunaiyah (57) dan keempat anaknya, yakni Fahfuroji, Suprianti, Rohaeti, dan Zulkipli.
Penderita kaki gajah tersebut tinggal di Kampung Pasir Gadung Sabrang RT 07/03 Desa Jagabaya Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak.
Kasus kaki gajah yang dialami satu keluarga itu menjadikan perhatian dan pemantauan agar tidak menyebar pada orang lain. Selain itu, juga diberikan obat secara rutin dan gratis agar mereka tetap bisa beraktivitas ke sawah maupun kebun atau ladang.
"Kami bersama tim medis terus melakukan pemantauan dan pengobatan agar tidak menularkan kepada warga lainnya," kata Ma'ruf.
Baca juga: Awal tahun, stok pangan di Lebak relatif aman dan mencukupi
Baca juga: Awal tahun, stok pangan di Lebak relatif aman dan mencukupi
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak dr Firman Rahmatullah mengatakan kasus kaki gajah di Warunggunung hingga kini tidak menyebar, karena sudah dilakukan pengobatan massal yang dilakukan beberapa tahun lalu.
Sebelumnya, daerah endemis penyebaran penyakit filariasis di empat wilayah, yakni Maja, Warunggunung, Lebak Gedong, dan Cipanas.
"Kami sampai saat ini belum menemukan kembali kasus penderita kaki gajah," ujarnya.
Menurut dia, meski belum ditemukan kasus baru penyakit kaki gajah, masyarakat harus mewaspadai dan mencegah penyakit menular tersebut.
Pencegahan penyakit tersebut, di antaranya dengan membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Selain itu, lingkungan yang sehat dan bersih. sehingga tidak menimbulkan berbagai penyakit menular.
Penyakit kaki gajah tidak mematikan, namun penderita bisa mengalami cacat permanen pada salah satu bagian anggota tubuhnya. Selain itu, produktivitas penderita akan menjadi rendah, dan pada akhirnya menurunnya kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Lebak.
"Kami terus melakukan sosialisasi, juga pemantauan dan pengawasan di daerah endemik kaki gajah itu, kendati tidak ditemukan lagi kasus baru," ucapnya.
Baca juga: Enam warga Lebak yang alami kelumpuhan dirujuk ke RSCM
Baca juga: Enam warga Lebak yang alami kelumpuhan dirujuk ke RSCM