Direktur Utama PT DGW, David Yaory di Serang, Banten, Senin, mengatakan pabrik ini dibangun di atas lahan sekitar lima hektar dengan harapan bisa membendung impor yang didominasi dari China.
"Di Indonesia Trade Data, impor bahan baku pestisida yang masuk ke Indonesia itu mencapai 98 persen. Selama ini bahan baku pestisida dari China, dan inilah kesempatan kita untuk melokalisasi pembuatan bahan dasar pestisida," katanya.
Baca juga: Bisnis Forum Indonesia-Jepang pacu transaksi industri otomotif
Baca juga: Bisnis Forum Indonesia-Jepang pacu transaksi industri otomotif
David menargetkan pada 2025 pabrik karbamat tersebut sudah mulai beroperasi untuk mendukung kegiatan produksi. Karena secara konstruksi dimungkinkan akan selesai di September 2024 dan Desember baru akan mulai masuk mesin.
"Ini pertama di Indonesia dengan nilai investasi sebesar Rp320 miliar untuk bangunan gedung dan mesin," katanya.
David berharap dengan di bangunnya pabrik ini, ketergantungan produsen pestisida nasional terhadap bahan baku impor dapat berkurang serta dapat mendukung terwujudnya ketahanan pangan nasional.
"Kehadiran pabrik karbamasi ini tentunya akan menjadikan Indonesia sebagai tuan rumah di negara sendiri dalam kemandirian memproduksi produk solusi pertaniannya sehingga risiko
ketergantungan bahan baku dari luar bisa dihindari," katanya menjelaskan.
Baca juga: Menteri BPKM pastikan kawal realisasi pabrik petrokimia Cilegon
Baca juga: Menteri BPKM pastikan kawal realisasi pabrik petrokimia Cilegon
Menurutnya, pestisida memiliki peran penting bagi upaya proteksi tanaman atas gangguan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) atau hama yang dapat menurunkan kualitas dan kuantitas panen petani.
Sementara itu, Sementara Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Serang, Suhardjo mengaku mendukung pembangunan pabrik tersebut. Karena dapat membantu dalam meningkatkan pertanian di Banten khususnya Kabupaten Serang.
"Kami ucapkan terimakasih semoga dengan hadirnya DWG ini bisa mendukung kami para petani dalam meningkatkan produksinya," katanya.
Ia mengatakan, untuk lahan pertanian di Kabupaten serang saat ini tercatat seluas 4.4694 hektar dan 46.117 hektar per sawah. Yang hingga saat ini berkurang akibat adanya alih fungsi menjadi perusahaan dan pabrik.
Baca juga: 2023, Pemkab Serang bangun 52 dapur sehat stunting
Baca juga: 2023, Pemkab Serang bangun 52 dapur sehat stunting