Satu keluarga di Kabupaten Lebak, Banten terdiri dari ayah dan lima anaknya mengalami kebutaan pada kedua mata sehingga mendambakan bantuan untuk memenuhi ketersediaan pangan.
"Semua gejala kebutaan yang menimpa suami dan lima anak saya itu belum diketahui penyebab penyakitnya, namun diawali kepala pusing," kata Wina ( 65) ibu dari keluarga yang terkena musibah kebutaan warga Cipasung Rp23/09 Desa Suka Rendah Kecamatan Warunggunung Kabupaten Lebak, Minggu.
Menurut Wina, dirinya memiliki sembilan anak, namun lima anak mengalami kebutaan terdiri dari Rohimi (50), Hindun (40), Maesaroh (35), Junaedi (34) dan Kokom (27), termasuk suaminya Rohimi (70).
Sedangkan, kata dia, tiga anaknya yang lain Maryati (45) Jajuli (38) dan Siti (30) tidak mengalami kebutaan.
Baca juga: Pedagang keliling di Lebak topang ekonomi keluarga
Baca juga: Pedagang keliling di Lebak topang ekonomi keluarga
Saat ini, kelima anaknya itu juga sudah membangun rumah tangga masing-masing. Dengan kondisi saat ini mereka tidak bisa bekerja.
"Kami tentu kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga, karena pendapatan usaha buruh di kebun tidak menentu. Namun, beruntung terbantu untuk ketersediaan pangan melalui program keluarga harapan (PKH) yang digulirkan pemerintah," kata Wina.
Wina mengatakan awalnya gejala kebutaan itu menimpa pada suaminya Rusmani tm2010, kemudian 2011 anak pertama Rohimi. Selanjutnya, Hindun dan Maesaroh 2014 dan 2015, juga Kokom 2018 dan terakhir Junaedi 2020.
Kemungkinan besar penyakit kebutaan yang menimpa suami dan lima anaknya itu cukup permanen dan tidak bisa diobati, karena sudah menjalani pengobatan di RSUD Adjidarmo Rangkasbitung, namun tidak ada perubahan.
Bahkan, Hindun dilakukan operasi mata di RSCM Jakarta, namun tidak sembuh penglihatanya itu.
Baca juga: Distan Lebak targetkan tanam padi 45.000 ha pada November-Desember
Baca juga: Distan Lebak targetkan tanam padi 45.000 ha pada November-Desember