Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten meminta masyarakat mewaspadai cuaca buruk selama masa pancaroba dari musim kemarau ke penghujan untuk mengurangi risiko kebencanaan.
"Kami minta masyarakat tetap waspada menghadapi cuaca buruk itu," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lebak Agust Riza Faisal di Lebak, Senin.
Peringatan kewaspadaan cuaca buruk itu selama masa pancaroba karena berpeluang menimbulkan hujan lebat disertai angin kencang dan petir/kilat pada siang hingga sore hari.
Cuaca buruk tersebut tentu dapat menyebabkan terjadi bencana alam, seperti angin puting beliung, longsor, dan banjir.
Berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geologi (BMKG) musim hujan dipastikan awal Oktober 2023.
Oleh karena itu, BPBD Lebak minta masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana alam agar meningkatkan kewaspadaan agar tidak menimbulkan korban jiwa.
Baca juga: BPBD Lebak sudah distribusi air bersih 800.000 liter di 21 kecamatan
Baca juga: BPBD Lebak sudah distribusi air bersih 800.000 liter di 21 kecamatan
Selama ini, kata dia, wilayah Kabupaten Lebak masuk daerah rawan bencana alam karena lokasi alamnya terdapat aliran sungai, pegunungan, perbukitan, dan pesisir pantai.
BPBD Lebak memetakan hampir seluruh tempat di 28 kecamatan di daerah ini zona merah bencana banjir, longsor, tanah bergerak, pohon tumbang, angin puting beliung, dan rob.
"Kami berharap warga siaga dampak cuaca buruk selama masa pancaroba itu," kata Agust.
Sejumlah warga Kabupaten Lebak yang tempat tinggal berdekatan dengan bantaran aliran sungai harus siaga menghadapi cuaca buruk tersebut karena khawatir menimbulkan banjir dan longsor.
"Kami selama 24 jam di daerah ini melaksanakan pengamanan ronda malam hari dan patroli untuk mengantisipasi bencana alam," kata Ujang (50), warga Rangkasbitung, Kabupaten Lebak.
Baca juga: BMKG tingkatkan literasi petani lewat Sekolah Lapang Iklim
Baca juga: BMKG tingkatkan literasi petani lewat Sekolah Lapang Iklim