Wali Kota Serang Syafrudin, di Serang, Banten, Rabu, mengatakan, pembangunan embung sebagaimana usulan DPRD merupakan salah satu upaya untuk mengatasi kekeringan.
"Ini saran yang bagus dorongan dari dewan, pembuatan embung di masing-masing Kecamatan, khususnya di Kecamatan yang sering terjadi kekeringan seperti Kasemen, Walantaka dan Taktakan," katanya.
Syafrudin menyampaikan, untuk rencana pembuatan embung ini baru akan dianggarkan paling lambat pada 2024 mendatang.
"Nampaknya kalau di perubahan ini tidak akan kekejar, maka paling lambat akan dianggarkan pada tahun 2024. Untuk lahan nanti bisa dicari," katanya menambahkan.
Baca juga: Pemkab Serang distribusikan air bersih ke kecamatan terdampak kekeringan
Baca juga: Pemkab Serang distribusikan air bersih ke kecamatan terdampak kekeringan
Syafrudin menyampaikan, Pemkot Serang hingga saat ini masih terus mendistribusikan air bersih kepada masyarakat, khususnya di wilayah yang terdampak krisis air bersih.
"Kita terus melakukan koordinasi bersama dengan Perumda Tirta Madani, BPBD, hingga Perkim untuk mengatasi masalah kekeringan," katanya.
Sebelumnya, Kepala Bidang Pertanian dan Penyuluhan (DKPPP) Kota Serang Andriyani mengatakan, 115 hektar lahan persawahan alami kekeringan. Diantaranya 78 hektar kekeringan ringan, delapan hektar kekeringan sedang, 11 hektar kekeringan berat, dan 18 hektar puso.
"Berdasarkan laporan dari petugas PUPT yang memverifikasi, lahan persawahan yang mengalami kekeringan hampir terjadi di semua kecamatan," katanya.
Andriyani mengatakan, dari 115 hektare lahan persawahan yang kekeringan, lahan persawahan yang terbanyak terdampak yakni di Kecamatan Kasemen.
Baca juga: Bantuan air bersih itu sejenak mengademkan warga Lebak
Baca juga: Kemarau berkepanjangan, IKPP Serang gelar sholat minta hujan
Baca juga: Bantuan air bersih itu sejenak mengademkan warga Lebak
Baca juga: Kemarau berkepanjangan, IKPP Serang gelar sholat minta hujan