Tangerang (Antara News) - PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk menyelenggarakan program pendidikan "Alfamart Class" bagian dari program tanggungjawab sosial perusahaan yang ditujukan bagi lulusan SMK.
“Program yang telah berjalan sejak 2011, diharapkan dapat menciptakan lulusan SMK yang memiliki daya saing tinggi, terampil, dan siap bekerja di lingkungan perusahaan. Khususnya di industri ritel, dengan berbagai kompetensi yang telah dimiliki,†kata Corporate Affairs Director Alfamart, Solihin di Tangerang, Kamis.
Solihin menjelaskan melalui program tersebut, Alfamart bekerja sama dengan SMK yang memiliki jurusan bisnis atau manajemen pemasaran. Perusahaan melakukan sinkronisasi kurikulum pendidikan ritel, memberikan pelatihan kepada tenaga pengajar dan siswa. Selain itu, perusahaan juga menghibahkan Laboratorium Ritel sebagai media praktik belajar siswa di sekolah.
Solihin menambahkan, Alfamart Class merupakan salah satu upaya perusahaan dalam menciptakan keselarasan program pendidikan dengan kebutuhan industri ritel melalui transfer knowledge dan praktik pembelajaran yang komprehensif.
Kebutuhan tenaga kerja di industri ritel terbilang besar. Setiap tahunnya, tim operasional Alfamart banyak menerima lulusan dari jenjang pendidikan SMA/SMK,†papar Solihin.
Oleh karena itu, sambungnya, program ini bisa menjadi solusi yang menguntungkan bagi berbagai pihak. “Di satu sisi kami membantu menyediakan lapangan kerja bagi lulusan SMK, di sisi lain kami juga mendapat tenaga kerja yang kompeten dan mampu menjawab kebutuhan perusahaan,†tuturnya.
Menurut Solihin, lulusan SMK yang mengikuti program Alfamart Class dapat langsung bekerja di Alfamart. Selain itu, berbekal pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh, lulusan Alfamart Class juga bisa membuka usaha ritel secara mandiri.
"Kami membekali siswa dengan berbagai kompetensi seperti pengetahuan produk, transaksi dan administrasi penjualan, persediaan produk, prosedur kerja, kerja sama tim, hingga pelayanan pelanggan,†ujar dia menjelaskan.
Pemerintah daerah menyambut baik program sinkronisasi kurikulum pendidikan di jenjang SMK dengan kompetensi yang dibutuhkan industri.
“Sumber daya manusia harus memiliki kualitas pendidikan tinggi. Salah satu upaya tersebut yakni bekerja sama dengan dunia usaha. Sehingga, para lulusan SMK bisa diserap oleh pasar,†kata Ridwan Kamil, Wali Kota Bandung, di sela peresmian laboratorium ritel di SMK 1 Bandung.
Sementara, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, banyak perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja dalam jumlah besar, termasuk tenaga kerja lulusan SMK. Namun kompetensi lulusan SMK terkadang masih ada yang tidak sesuai dengan keahlian yang dibutuhkan oleh perusahaan.
“Selama ini, kurikulum pendidikan SMK masih kurang spesifik. Sehingga perusahaan masih harus memberikan pelatihan lagi bagi lulusan SMK. Padahal lulusan SMK seharusnya merupakan tenaga kerja yang kompetitif dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan saat ini,†ujar Ahok dalam acara Penandatanganan Kerja Sama Pendidikan Ritel, Alfamart Class untuk SMK, antara Alfamart dengan Dinas Pendidikan DKI Jakarta di Balai Kota DKI Jakarta, beberapa waktu lalu.
Saat ini, program pendidikan ritel Alfamart Class telah diimplementasikan di 118 SMK yang tersebar di 67 wilayah di Indonesia, yakni di Cilegon, Jakarta, Banjarmasin, Medan, Semarang, Bandung, Madiun, Malang, Makassar, Denpasar, Manado, Plumbon, Bogor, Pekanbaru, Lombok, Cianjur, Cipanas, Cilacap, Bali, Lampung, Banyuwangi, Jember, Lumajang, Pasuruan, Probolinggo, Situbondo, Bondowoso, Batu, Blitar, Jombang, Kediri, Mojokerto, Pare, Trenggalek, Tulungagung, Magetan, Ngawi, Pacitan, Ponorogo, Bojonegoro, Lamongan, Madiun, Nganjuk, Tuban, Bangkalan, Gresik, Pamekasan, Sidoarjo, Sumenep, Surabaya, Cirebon, Ciamis, Parung, Sukoharjo, Jambi, Pandeglang, Kendal, Batang, Sumedang, Palembang, Pontianak, Karawang, Tangerang Selatan, Cikarang, dan Musi Banyuasin.
Sampai akhir 2016, perusahaan berharap program ini dapat diimplementasikan di 145 SMK di Tanah Air. ***3***