Kabupaten Pandeglang selama ini masuk peringkat delapan produksi pangan di Banten. Pemerintah daerah terus berupaya meningkatkan produksi dan produktivitas gabah.
Kabupaten Pandeglang juga memberikan kontribusi pangan untuk Banten sekitar 34 persen dan surplus untuk memenuhi kebutuhan daerahnya.
Produksi gabah Pandeglang sekitar 90 persen dikirim keluar daerah, seperti ke Kerawang dan Cirebon.
Pemerintah daerah kini juga mencari solusi agar produksi gabah itu memiliki nilai tambah untuk meningkatkan perekonomian daerah dan petani, antara lain, dengan mengolah beras yang memiliki nilai tambah.
Gagasan Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar segera membangun pusat beras di Banten selatan juga diapresiasi, setidaknya untuk memenuhi kebutuhan rakyat Banten dan DKI Jakarta.
"Kita berharap tidak ada lagi gabah dari Pandeglang keluar. Kalaupun keluar, itu dalam bentuk beras Banten," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pandeglang Nasir.
Saat ini, produksi pangan di Kabupaten Pandeglang menjadi andalan di Provinsi Banten dengan luas sawah baku 52.640 hektare.
Bahkan total panen sampai bulan Juni 2023 seluas 84.452 hektare, sedangkan produksi pada Januari sampai Juni 2023 tercatat 522.602 gabah dengan produktivitas 6,2 ton gabah/hektare.
Realisasi tanam sampai Juni 2023 mencapai 69.106 hektare dari sasaran tanam seluas 160.231 hektare. Pada tahun ini ditargetkan produksi gabah mencapai 943.599 ton gabah.
Karena itu, pihaknya minta petani melakukan percepatan tanam, mengingat saat ini di Pandeglang hampir setiap hari diguyur hujan.
Baca juga: Bupati Pandeglang ajak petani percepat tanam guna penuhi pangan
Baca juga: Pelajar SMAN 1 Pandeglang terima sertifikat hak cipta dari Kemenkumham
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Gerakan percepatan tanam mengantisipasi dampak El Nino