Pemerintah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten perlu membangun ruang kelas baru ( RKB) jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) untuk menampung siswa yang tidak diterima pada penerimaan peserta didik baru (PPDB).
Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak Maman Suryaman di Lebak, Selasa mengatakan saat ini banyak siswa khususnya di Kota Rangkasbitung yang tidak tertampung pada PPDB karena jumlah rombongan belajar sudah terpenuhi 11 ruangan, seperti SMPN 1, 2 dan 4.
Padahal, siswa yang tidak tertampung itu masuk zonasi, karena lokasinya tidak begitu berjauhan dengan sekolah tersebut.
Karena itu, pemerintah daerah perlu membangun kembali RKB jenjang SMP di wilayah Narimbang dan Lebakpicung.
Baca juga: Disdik Tangerang minta MPLS dibuat dengan konsep menyenangkan
Baca juga: Disdik Tangerang minta MPLS dibuat dengan konsep menyenangkan
Pembangunan RKB tersebut guna mengatasi angka putus sekolah maupun tidak melanjutkan pendidikan SMP.
"Kami berharap pembangunan RKB itu bisa dibangun tahun 2024, sehingga bisa menampung siswa yang tidak diterima di SMPN 1, 2 dan 4," katanya menjelaskan.
Ia mengimbau siswa yang tidak diterima pada PPDB itu tetap melanjutkan ke sekolah lain, seperti ke Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan SMP swasta terdekat.
Ia mengimbau siswa yang tidak diterima pada PPDB itu tetap melanjutkan ke sekolah lain, seperti ke Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan SMP swasta terdekat.
Sebetulnya , kata dia, siswa tahun ajaran baru 2023/2024 di Kabupaten Lebak secara umum terpenuhi dengan jumlah rombongan belajar pada jenjang SD dan SMP.
Baca juga: Warga Lebak dianjurkan sering makan ikan agar terhindar stunting
Baca juga: Warga Lebak dianjurkan sering makan ikan agar terhindar stunting
"Untuk jenjang SD tahun ini jumlah siswa baru sebanyak 21.184 siswa dan SMP 16.656 siswa," katanya.
Namun, kata dia, siswa yang tidak diterima pada PPDB itu hanya terjadi di wilayah Kota Rangkasbitung saja.
"Kami berharap RKB dibangun di dua lokasi di Kota Rangkasbitung sehubungan jumlah penduduk cenderung meningkat," kata Maman.
Sementara itu, sejumlah orang tua warga Rangkasbitung mengatakan terpaksa anaknya melanjutkan pendidikan ke jenjang MTs setelah tidak tertampung pada PPDB di SMPN 1 Rangkasbitung.
"Kami menilai prinsipnya pendidikan itu sama, meski di MTs yang berbasis agama juga ada pendidikan umum,"kata Hasan warga Rangkasbitung Kabupaten Lebak.