Gianyar, Bali (ANTARA) - Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyebut ada hukuman buntut kericuhan yang melibatkan suporter saat Persik Kediri menjamu Arema FC di Stadion Brawijaya, Kediri, Jawa Timur, Sabtu (15/7).
“Saya yakin pasti ada (sanksi),” kata Erick saat meninjau seleksi timnas U-17 di Kabupaten Gianyar, Bali, Minggu.
Namun, Erick belum membeberkan detail bentuk hukuman buntut kericuhan antarsuporter itu dan Komisi Disiplin PSSI sedang menyelidiki peristiwa tersebut.
PSSI bersama operator kompetisi, Liga Indonesia Baru membuat kebijakan berupa larangan bagi suporter tim tamu untuk datang langsung ke stadion pada kompetisi Liga 1 Indonesia musim 2023/2024 pasca Tragedi Kanjuruhan.
Baca juga: Persita Tangerang sukses runtuhkan tren positif RANS Nusantara 1-0
“Tadi malam ada lagi kerusuhan, Persik-Aremania, tiba-tiba ada suporter tamu datang yang jelas-jelas kesepakatan FIFA dengan pemerintah Indonesia, kesepakatan Liga dengan Kepolisian tidak ada suporter tamu,” imbuhnya.
“Kalau ini (kericuhan) terus menerus, tidak ada introspeksi diri, baik dari suporter, dari klub, tim yang menjadi panitia tamu, percaya sama saya, (akan) dihukum. Apa kita mau dihukum lagi?,” pungkas Erick.
Pada laga tersebut, Persik Kediri menang 5-2 atas Arema FC sehingga mengerek posisi Persik Kediri ke peringkat sembilan klasemen Liga 1 Indonesia dengan empat poin.
Baca juga: Luis Milla mengundurkan diri dari Persib BandungBerita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ketum PSSI sebut ada hukuman buntut kericuhan suporter Persik-Arema