Mencegah terjadinya penyebaran penyakit antraks, Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten, mengoptimalkan pemeriksaan kesehatan hewan ternak sapi, kerbau dan domba.
"Kita sampai hari ini hewan ternak milik masyarakat terbebas dari penyakit antraks," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner pada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lebak Hanik Malichatin di Lebak, Kamis.
Pemeriksaan kesehatan hewan ternak itu dilakukan secara rutin setiap bulan di masing-masing desa dan kelurahan.
Baca juga: Harga daging ayam di Lebak Banten mulai turun
Baca juga: Harga daging ayam di Lebak Banten mulai turun
Pemeriksaan kesehatan hewan ternak itu, selain untuk meningkatkan jumlah populasi juga tidak terjangkit berbagai penyakit menular, termasuk antraks.
Saat ini,kata dia, Kabupaten Lebak masuk daerah swasembada lumbung pangan hewan ternak kerbau,sapi dan domba.
Bahkan, saat kurban Idul Adha 2023 Presiden Joko Widodo membeli sapi jenis Limosin dari peternak Kecamatan Malingping Kabupaten Lebak.
Oleh karena itu, pemerintah daerah memberikan jaminan bahwa hewan ternak dari Lebak terbebas dari penyebaran antraks.
"Kami dari dulu hingga sekarang bahwa hewan ternak di daerah ini belum ditemukan terjangkit antraks, karena berjalannya pemeriksaan rutin itu,"katanya menjelaskan.
Ia menyebutkan, jumlah hewan ternak di Lebak tahun 2023 tercatat 19 ribu ekor kerbau, 4 ribu ekor sapi dan domba/kambing 38 ribu ekor.
Saat ini, kata dia, Lebak penyumbang hewan ternak untuk ketersediaan Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha di wilayah Banten.
Dengan demikian, pihaknya mengutamakan kesehatan hewan ternak agar tidak ditemukan penyakit antraks,sebab jika ditemukan penyakit tersebut tentu dapat merugikan peternak sendiri.
"Kami bersama petugas kesehatan hewan berkoordinasi dengan pemilik ternak agar dilakukan rutin pemeriksaan kesehatan setiap sebulan," katanya menjelaskan.
Sementara itu, Udin (60) seorang peternak kerbau di Kabupaten Lebak mengaku dirinya setiap hari menggembala kerbau miliknya di areal perkebunan kelapa sawit karena banyak pakan rerumputan hijau yang menjadi makanan kesukaan ternak.
Selain itu juga ternaknya mendapatkan pemeriksaan kesehatan hewan dari petugas kesehatan hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan setempat.
"Kami saat ini memiliki kerbau sebanyak 15 ekor dan setiap tahun bisa menjual 4 ekor dengan pendapatan bisa mencapai Rp80 juta," katanya menjelaskan.