Umat Kristiani Kabupaten Lebak Provinsi Banten menyalurkan paket bantuan sembako sebagai wujud berbagi kasih dalam rangkaian Hari Raya Natal 2022.
"Sesama umat manusia diwajibkan saling tolong menolong, saling membantu dan kasih sayang," kata Ketua Panitia Natal Umat Kristiani Kabupaten Lebak PH Simanjuntak dalam keterangannya di Lebak, Selasa.
Ikuti Survei Kesadaran Merek ANTARA: Klik di sini
Ikuti Survei Kesadaran Merek ANTARA: Klik di sini
Paket sembako itu disalurkan untuk penarik becak, pondok pesantren Nurul Hasanah dan narapidana Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Rangkasbitung Kabupaten Lebak.
Kegiatan bakti sosial tersebut dilaksanakan setiap Natal untuk mewujudkan bagi kasih sesama umat manusia dan harus saling tolong menolong, saling membantu dan kasih sayang di masyarakat.
Selama ini, kata dia, masyarakat Kabupaten Lebak yang pluralisme dengan perbedaan keyakinan, suku, bahasa, sosial dan adat.
Namun, di tengah perbedaan kehidupan penuh kedamaian, keharmonisan dan kerukunan serta persaudaraan.
Saat ini, keharmonisan antarumat beragama berjalan dengan baik dan kondusif melalui Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).
Baca juga: BPBD Kabupaten Lebak ingatkan warga waspadai cuaca buruk
Baca juga: BPBD Kabupaten Lebak ingatkan warga waspadai cuaca buruk
Selain itu juga dirasakan masyarakat saling toleransi dan saling menghargai serta saling menghormati sesama umat manusia.
Karena itu, momentum Natal 2022 pada Natal Bersama dengan tema "Pulanglah Mereka ke Negerinya melalui Jalan Lainnya".
Makna tema itu, artinya manusia tidak bisa seenaknya melakukan sesuatu karena manusia harus selalu ingat kepada sang Pencipta.
"Jangan memiliki sifat sombong," katanya.
Sekretaris Badan Kerja Sama Antar Gereja (BKSAG) Kabupaten Lebak Halson Nainggolan mengatakan selama ini kerukunan umat beragama di Lebak berjalan baik dengan penuh kedamaian, kerukunan dan keharmonisan, sehingga belum pernah terjadi perpecahan maupun konflik.
Bahkan, Natal bersama juga dihadiri dari Bupati Lebak Mulyadi Jayabaya hingga Iti Octavia, pejabat daerah, tokoh masyarakat juga FKUB.
"Kami sudah tinggal di sini puluhan tahun penuh kedamaian, keharmonisan dan kerukunan dengan kondusif," kata Halson.
Sementara itu, Pimpinan Ponpes Nurul Hasanah Rangkasbitung Kabupaten Lebak KH Hasan Basri mengatakan selama ini hubungan antaragama di daerah ini cukup baik dan tidak ada perpecahan maupun konflik sosial.
"Kita wajib saling menghormati dan menghargai antaragama, karena Islam toleran dengan 'Lakum dinukum waliyadin'," katanya.