Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme Provinsi Banten menyayangkan terjadinya aksi bom bunuh diri di Mapolsek Astanaanyar, Bandung, Jawa Barat, Rabu, dan meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan.
"Kami sangat menyayangkan adanya bom bunuh diri hingga melukai anggota kepolisian itu," kata Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Banten K.H. Amas Tadjudin dalam keterangannya di Lebak, Banten, Rabu.
Baca juga: Ulama karismatik Lebak kutuk keras pelaku teror bom bunuh diri di Bandung
FKPT Banten mengajak masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dan tidak mudah terhasut oleh pihak- pihak yang hendak membuat kekacauan serta peta konflik dalam berbagai bentuk, terutama menjelang Pemilu 2024.
Peristiwa ledakan bom bunuh diri yang terjadi di Mapolsek Astanaanyar, Bandung, merupakan bukti adanya tindakan radikalisme dan terorisme, tambah Tadjudin.
Ia mendukung sepenuhnya langkah aparat kepolisian untuk menindak tegas kelompok-kelompok yang ingin membuat kekacauan di Tanah Air.
"Kami berharap kepolisian mampu mengungkapkan pelaku bom bunuh diri itu dan jaringannya," kata Tadjudin.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Daerah Banten Inspektur Jenderal Polisi Rudy Hariyanto menginstruksikan seluruh personel polda, polres dan polsek serta polsubsektor jajaran untuk meningkatkan kewaspadaan dan pengamanan markas kantor kepolisian sesuaikan dengan standar operasional prosedur (SOP), namun tetap humanis.
"Pelayanan kepada masyarakat tetap humanis, meski kesiapsiagaan ditingkatkan," ujarnya.
Kapolda menambahkan pemeriksaan terhadap setiap tamu yang masuk ke kantor polisi menjadi perhatian untuk didata dan didalami kepentingannya sehingga selektif untuk melayani orang-orang yang memang membutuhkan pelayanan kepolisian.
"Tamu harus didata di front desk kantor kepolisian dan cek kepentingannya sehingga personel front desk selektif untuk memberikan akses masuk hanya kepada tamu yang benar-benar membutuhkan pelayanan kepolisian di kantor," kata Rudy.
"Kami sangat menyayangkan adanya bom bunuh diri hingga melukai anggota kepolisian itu," kata Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Banten K.H. Amas Tadjudin dalam keterangannya di Lebak, Banten, Rabu.
Baca juga: Ulama karismatik Lebak kutuk keras pelaku teror bom bunuh diri di Bandung
FKPT Banten mengajak masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dan tidak mudah terhasut oleh pihak- pihak yang hendak membuat kekacauan serta peta konflik dalam berbagai bentuk, terutama menjelang Pemilu 2024.
Peristiwa ledakan bom bunuh diri yang terjadi di Mapolsek Astanaanyar, Bandung, merupakan bukti adanya tindakan radikalisme dan terorisme, tambah Tadjudin.
Ia mendukung sepenuhnya langkah aparat kepolisian untuk menindak tegas kelompok-kelompok yang ingin membuat kekacauan di Tanah Air.
"Kami berharap kepolisian mampu mengungkapkan pelaku bom bunuh diri itu dan jaringannya," kata Tadjudin.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Daerah Banten Inspektur Jenderal Polisi Rudy Hariyanto menginstruksikan seluruh personel polda, polres dan polsek serta polsubsektor jajaran untuk meningkatkan kewaspadaan dan pengamanan markas kantor kepolisian sesuaikan dengan standar operasional prosedur (SOP), namun tetap humanis.
"Pelayanan kepada masyarakat tetap humanis, meski kesiapsiagaan ditingkatkan," ujarnya.
Kapolda menambahkan pemeriksaan terhadap setiap tamu yang masuk ke kantor polisi menjadi perhatian untuk didata dan didalami kepentingannya sehingga selektif untuk melayani orang-orang yang memang membutuhkan pelayanan kepolisian.
"Tamu harus didata di front desk kantor kepolisian dan cek kepentingannya sehingga personel front desk selektif untuk memberikan akses masuk hanya kepada tamu yang benar-benar membutuhkan pelayanan kepolisian di kantor," kata Rudy.