Tangerang (ANTARA) - Badan World Health Organization (WHO) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Tangerang terkait implementasi Public Private Mix (PPM) dalam upaya peningkatan akses terhadap layanan Tuberkolosis/TBC yang di seluruh fasilitas kesehatan.
International reviewer WHO, Dr. Shibu Balekrisnan di Tangerang Jumat menerangkan pelayanan TBC di fasilitas kesehatan baik milik swasta dan milik Pemerintah Kota Tangerang sudah sangat baik.
Baca juga: Kota Tangerang tampilkan sagon bakar di lomba UP2K provinsi
"Di Kota Tangerang, kita telah melihat bahwa pelayanan TBC di fasilitas kesehatan baik milik swasta dan milik pemerintahan sudah sangat baik. Telah memiliki infrastruktur yang sangat baik, kapasitas tersedia dengan baik dan yang terpenting adanya komitmen antara Pemerintah Kota Tangerang dan pihak swasta untuk menanggulangi TBC," kata Shibu di Puspemkot Tangerang, Jumat.
Apresiasi ini diberikan berdasarkan hasil evaluasi dari kunjungan WHO dan Kemenkes RI ke beberapa fasilitas kesehatan terpilih oleh Kemenkes RI, mulai dari klinik, puskesmas, hingga rumah sakit di Kota Tangerang pada tanggal 10 - 12 Agustus 2022.
Reviewer Kemenkes Dr. dr. I Wayan Gede Artawa mengatakan bahwa best practice dari Kota Tangerang sudah memiliki peraturan di tingkat wali kota yang mengatur penanggulangan TBC dari multi sectoral approach.
"TBC bukan hanya masalah kesehatan melainkan masalah lingkungan, perumahan, sosial ekonomi, bahkan program CSR perusahaan di Kota Tangerang harus berkontribusi guna menurunkan faktor resiko terjadinya TBC," ujar I Wayan.
Wali Kota Tangerang, Arief R. Wismansyah, mengucapkan terima kasih kepada tim yang telah melakukan evaluasi pelayanan TBC di Kota Tangerang dan Pemerintah Kota Tangerang akan terus berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan TBC di Kota Tangerang.
"Kami hanya melaksanakan kewajiban kami sebagai pelayanan masyarakat dan kami akan terus meningkatkan pelayanan TBC karena menemukan TBC ibarat mencari jarum di dalam jerami sehingga segala upaya akan kami maksimalkan," kata dia.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, dr. Dini Anggareni, menjelaskan segala upaya Pemerintah Kota Tangerang untuk penanggulangan TBC mulai dari penyediaan 10 alat laboratorium Tes Cepat Molekuler (TCM) hingga membentuk 1.000 kader Aksi Skrinning Mandiri TBC berbasis Masyarakat (Asmara TBC).
Kader Asmara TBC itu berguna membantu mengedukasi TBC kepada masyarakat sehingga dapat menguji sample dengan cepat dan kader Asmara TBC dapat mendampingi pengobatan pasien TBC sampai sembuh.
"Ke depan harapannya bisa dapat menambah alat laboratorium, hingga menambah kader Asmara TBC menjadi 5.000 kader sehingga dapat memutus rantai penularan TBC dan target mengeleminasi TBC di tahun 2030," ujarnya.
WHO dan Kemenkes apresiasi pelayanan TBC di faskes Kota Tangerang
Sabtu, 13 Agustus 2022 23:30 WIB
TBC bukan hanya masalah kesehatan melainkan masalah lingkungan, perumahan, sosial ekonomi