Cilegon (ANTARA) - Maraknya kejadian remaja dengan aksi memberhentikan kendaraan truck secara tiba -tiba di tengah jalan sudah meresahkan masyarakat akhir-akhir ini, dimana aksi tersebut sudah banyak menimbulkan korban jiwa.
Aksi itu sedang viral di media sosial, dimana remaja – remaja tersebut rela melakukan kegiatan yang berbahaya hanya demi membuat konten di media sosial, atau hanya untuk menumpang naik di belakang kendaraan truck.
Hal ini pun terjadi di wilayah Cilegon, dimana sudah terdapat beberapa korban yang meninggal dunia akibat aksi tersebut. Sebagian besar merupakan remaja berumur 12 hingga 18 tahun.
Berkaitan dengan kejadian ini, Penanggung Jawab Jasa Raharja Samsat Cilegon Nurochman langsung berkoordinasi dengan Kapolres Cilegon yaitu AKBP Sigit Haryono, Rabu (8/6/2022), untuk mengantisipasi maraknya aksi memberhentikan mobil atau nge BM truck di wilayah Cilegon.
Dalam pembicaraan tersebut dibutuhkan perlunya sosialisasi kepada masyarakat khususnya remaja yang berada di wilayah Cilegon untuk menyadari bahaya dan konsekuensi yang didapat dari aksi ini.
Jasa Raharja dan Kepolisian terus berupaya menurunkan jumlah angka kecelakaan dan fatalitas korban di wilayah Cilegon, mengingat angka kecelakaan yang masih tinggi maka diperlukan sosialisasi kepada para pengguna kendaraan bermotor yang bertujuan untuk menumbuhkan rasa disiplin berlalu lintas kepada masyarakat, ungkap Kepala cabang PT. Jasa Raharja Banten, Saldhy Putranto.
Jasa Raharja berkoordinasi dengan Kapolres Cilegon dalam upaya menekan angka kecelakaan lalu lintas
Kamis, 9 Juni 2022 16:06 WIB
Perlunya sosialisasi kepada masyarakat khususnya remaja yang berada di wilayah Cilegon untuk menyadari bahaya dan konsekuensi yang didapat dari aksi ini