Lebak (ANTARA) -
SMAN 2 Rangkasbitung Kabupaten Lebak Provinsi Banten pada tahun 2022 menjadi Sekolah Penggerak, program yang diluncurkan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).
"Program Sekolah Penggerak ini merupakan upaya meningkatkan kualitas pendidikan," kata Kepala SMAN 2 Rangkasbitung Widodo di Lebak, Kamis (17/3).
Di Kabupaten Lebak, dalam pelaksanaan Program Sekolah Penggerak, terdapat empat SMA namun penerapannya pada Mei-Juni 2022.
Saat ini, kepala sekolah maupun guru belum mengikuti pendidikan dan pelatihan (diklat).
Program Sekolah Penggerak bertujuan untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan yang berbasis pengembangan potensi anak dan karakter.
Selain itu Sekolah Penggerak untuk mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila.
Program Sekolah Penggerak merupakan penyempurnaan program transformasi sekolah sebelumnya.
"Kami mendukung Program Sekolah Penggerak itu guna meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan," katanya.
Menurut dia, saat ini prestasi anak selama kurun enam bulan terakhir berhasil meraih prestasi akademik dan ekstrakurikuler, seperti paskibraka.
Prestasi yang diraih siswa itu merupakan awal untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan, terlebih diterapkan Program Sekolah Penggerak.
Keberhasilan prestasi akademik dan ekstrakurikuler tersebut, karena semangat semua elemen baik kepala sekolah maupun guru.
"Kami berharap ke depan siswa di sini bisa meraih prestasi diberbagai bidang baik sains, penelitian hingga olahraga," katanya.
Ia mengatakan saat ini proses pembelajaran masih berlangsung di tengah pandemi sehingga diikuti sekitar 50 persen siswa.
Mereka siswa yang mengikuti kegiatan belajar mengajar itu saling bergantian pagi dan sore sebab pembelajaran tatap muka 50 persen itu.
"Semua siswa wajib mematuhi protokol kesehatan dan memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak," katanya.
