Tangerang (ANTARA) - Pemerintah Kota Tangerang, Banten melakukan kajian dan pembahasan terkait kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dan kegiatan masyarakat di fasilitas publik seiring peningkatan kasus dan adanya empat orang yang terpapar COVID-19 varian Omicron.
"Kita masih lakukan evaluasi dalam antisipasi kasus COVID-19 ini. PTM mungkin mau dikurangi jumlah siswa di kelas yang saat ini berjalan 100 persen. Sekarang menunggu Dinas Pendidikan dan Dinkes yang masih melakukan pembahasan," kata Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah di Tangerang, Kamis.
Baca juga: RS Sari Asih Serang buatkan langsung akte kelahiran - KIA usai melahirkan
Ia mengatakan hasil surveilans aktif kepada warga sekolah yang telah dilaksanakan Dinas Kesehatan bersama Dinas Pendidikan memang tak menemukan kasus positif COVID-19.
Namun, kasus COVID-19 di tingkat kota mengalami peningkatan, begitu juga di Provinsi Banten serta nasional. Sehingga, perlu adanya antisipasi yang dilakukan agar tak semakin menyebar. "Jenis COVID-19 apapun itu, antisipasi kita harus terus dilakukan agar tak semakin meluas," ujarnya.
Ia mengatakan pemkot juga sedang membahas kemungkinan adanya pembatasan di ruang terbuka, seperti alun- alun dan taman yang akan ditutup. "Hasil kajian akan disampaikan segera," ujarnya.
Sebelumnya Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah menyampaikan jika ada empat warganya yang positif COVID-19 jenis Omicron hasil pelacakan yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Provinsi Banten.
Saat ini keempat orang tersebut sedang menjalani isolasi di rumah sakit dan pemantauan petugas kesehatan. "Intinya sedang dirawat di rumah sakit sekarang dan nggak bisa dijelaskan di wilayah mana," ujarnya.
Pemkot Tangerang kaji PTM menyusul ditemukannya kasus Omicron
Kamis, 20 Januari 2022 9:25 WIB
Pemkot juga sedang membahas kemungkinan adanya pembatasan di ruang terbuka