Tangerang (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Provinsi Banten kembali memperpanjang status siaga darurat bencana hidrometeorologi hingga 14 Mei 2025, terkait masa peralihan musim hujan ke musim kemarau.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Ubaidillah Ansar di Tangerang Kamis mengatakan, indikator perpanjangan ialah prakiraan peralihan musim adanya potensi terjadinya bencana hidrometeorologi.
Misalnya saja hujan lebat, angin kencang, puting beliung, dan petir yang bisa terjadi pada periode masa peralihan musim.
“Masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan pada masa perubahan musim ini. BMKG pun memprediksi masih ada potensi banjir di April ini seperti di wilayah Ciledug, Cipondoh, Karang Tengah, Larangan, dan Pinang,” kata Ubaidillah.
Baca juga: Libur Lebaran, BPBD Kota Tangerang siaga penanganan bencana 24 jam
Status ini sebelumnya diberlakukan pada 11 Desember 2024-11 Februari 2025, diperpanjang menjadi 12 Februari 2025-12 Maret 2025, dan diperpanjang lagi pada periode 13 Maret 2025-13 April 2025.
Hal ini tertuang dalam Surat Balai Besar Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Wilayah II Nomor: e.B/KL.01.01/006/KBB2/IV/2025 tanggal 11 April 2025 perihal Rekomendasi Kondisi Cuaca dan Iklim Banten April 2025, terdapat potensi hujan lebat di Provinsi Banten.
“Dalam perpanjangan Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi, masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan. Mengedukasi posko bencana tingkat RW hingga menyiapkan tas bencana dengan sederet kelengkapannya,” ujar Ubaidillah.
Dengan lokasi terdampak banjir yang terus berubah-ubah, masyarakat ditekankan untuk mengaktifkan kerja bakti, memperbanyak lubang biopori, dan tidak membuang sampah sembarangan.
“Semua pihak harus melakukan langkah antisipasi, maka segala kerugian dapat diminimalkan,” katanya.
Baca juga: BPBD Tangerang: Awal April sudah masuki musim kemarau