Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sejumlah kota-kota besar di Indonesia pada Kamis, berpotensi diguyur hujan ringan hingga sedang.
"Di wilayah Jawa pada umumnya diguyur hujan ringan hingga sedang seperti di Serang, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya," kata Prakirawan BMKG Sentia Arianti dalam siaran prakiraan cuaca di Jakarta.
Adapun di wilayah Sumatera, hujan ringan hingga sedang berpotensi terjadi di Aceh, Padang, Pekanbaru, Tanjung Pinang, Jambi, Bandar Lampung, dan Palembang. Sementara Bengkulu dan Pangkal Pinang berpotensi hujan lebat disertai kilat. Adapun Medan diprakirakan berawan.
"Denpasar diprediksi berawan. Mataram hujan ringan, sementara Kupang berpotensi hujan lebat disertai kilat," kata dia.
Baca juga: BMKG sebut empat daerah di Banten waspadai cuaca buruk
Selanjutnya, kata dia, di wilayah Kalimantan kota yang berpotensi diguyur hujan lebat disertai kilat yakni Pontianak dan Banjarmasin. Adapun Tanjung Selor, Samarinda, dan Palangkaraya diprakirakan hujan ringan hingga sedang.
Berpindah ke wilayah Sulawesi, lanjutnya, Gorontalo, Palu, Makassar, dan Kendari diprakirakan diguyur hujan ringan hingga sedang. Sementara Mamuju diprakirakan diguyur hujan intensitas tinggi. Manado diprediksi berkabut.
Di wilayah Indonesia Timur, kata dia, pada umumnya berpotensi hujan ringan hingga sedang seperti di Ternate, Sorong, Nabire, Jayapura, Merauke, dan Jayawijaya. Adapun Ambon dan Manokwari diprakirakan berkabut.
"Bagi yang ingin mengetahui cuaca secara khusus yang diperbaharui setiap tiga jam dapat memantau di aplikasi BMKG," kata dia.
Baca juga: Info cuaca Serang hari ini, diprakirakan hujan berintensitas sedang
Hujan diprakirakan turun di sejumlah kota besar, termasuk Serang
Kamis, 17 April 2025 6:17 WIB

Warga menggunakan payung dan jas hujan saat hujan lebat di pedestrian Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Sabtu (25/1/2025). BMKG menghimbau masyarakat mewaspadai potensi peningkatan siginifikan terhadap curah hujan selama periode libur Isra Mi'raj dan Imlek karena dipengaruhi sejumlah fenomena atmosfer seperti angin Monsun Asia, MJO, La Nina lemah, Gelombang Rossby, Gelombang Kelvin, dan sirkulasi siklonik. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/rwa.